Amnesti Pajak Demi Kepercayaan Pada Pemerintah?

marketeers article

Pemerintah terus menggalang dana masyarakat Indonesia untuk kas negara melalui pajak. Upaya amnesti atau pengampunan pajak pun digelar untuk mengajak masyarakat untuk melaporkan hartanya yang selama ini belum dilaporkan. Bukan sekadar untuk menggalang dana, amnesti pajak ini memiliki misi yang lebih besar, yakni membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Banyak para netizen yang mengatakan bahwa program Amnesti pajak gagal total (gatot). Saya tegaskan, amnesti pajak tidak gatot karena masih dalam proses,” jelas Benny pasaribu, pengamat ekonomi nasional yang juga anggota KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional) di forum diskusi GK Center bertajuk Mengawal Suksesnya Tax Amnesty di Philip Kotler Theater Class Jakarta, Sabtu (10/09/2016)

Benny menambahkan, saat ini dari jumlah pelapor baru masuk sekitar Rp 6 triliun dari target Rp 165 triliun sampai Maret 2017. Dalam tiga bulan ke depan, Benny optimistis akan tergalang sekitar Rp 10 triliun. Rencananya, akan ada Rp 1.000 triliun yang ingin dibawa dari luar negeri yang bisa digunakan sebagai investasi negara di berbagai sektor untuk masyarakat.

“Lebih dari sekadar angka-angka di atas, program ini meminta masyarakat untuk jujur dan bertanggung jawab. Tidak akan ada jaksa atau pihak yang mengecek, mengusut, atau membeberkan harta pelapor. Pelapor telah dilindungi UU untuk hal tersebut. Di sini, tidak dipersoalkan uang tersebut dari mana,” lanjut Benny.

Menurut Benny, semangat gotong royong adalah misi besar di balik upaya ini. Menurutnya, bukan hal yang mudah hal ini untuk dikerjakan. Bukan sekadar mengejar angka untuk repatriasi untuk memasukkan Rp 165 triliun dan masuk ke kas negara. Lebih dari itu adalah membangun kepercayaan terhadap pemerintah.

Related

award
SPSAwArDS