Modem Passpod Siap Adu Kencang “Wifi” di Bursa Saham

marketeers article

PT Yelooo Integra Datanet Tbk, lagi melaju untuk pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan itu menawarkan jasa modem sewa dan travel assistance bagi pelancong Indonesia ke luar negeri bernama Passpod.

Direktur Utama Passpod Hiro Whardana dalam acara due diligence dan public expose, menuturkan bahwa rencana pencatatan saham akan resmi dilakukan pada akhir tahun 2018. Menggunakan buku keuangan April 2018, Passpod mengumumkan akan melepas sebanyak-banyaknya 130 juta lembar saham biasa atau setara 34,21% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Adapun nilai nominal per lembar saham Rp 100, di mana saham yang ditawarkan tersebut akan memiliki harga penawaran Rp 250,- sampai dengan Rp 375,-. PT Sinarmas Sekuritas dalam hal ini bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini. “Melalui jumlah di atas, kami menargetkan dana terkumpul sekitar Rp 40 miliar,” ucap Hiro’

Ia melanjutkan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, 68,10% dana IPO akan disalurkan untuk pengadaan billing management system dan perangkat SIM bank. Sedangkan 3,69% digunakan untuk research and development (R&D) aplikasi berupa penambahan beragam fitur. Adapun sisa dana sebesar 28,21% akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian modem dan power bank.

Dalam paparan publiknya, perusahaan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 78 juta Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 500,- sampai dengan Rp 750,- yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif dengan perbandingan 5 saham baru berhak memperoleh 3 waran.

“Selain itu dana perolehan Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, terutama digunakan untuk pengembangan usaha ke negara lain (go regional),” tambah Hiro .

Niche

Hiro bilang, bidang usaha Passpod yang memiliki pangsa pasar spesifik membuat perusahaan optimistis model bisnisnya mampu menuai sukses. Penyewaan modem wifi adalah solusi atas tantangan yang kerap dihadapi outbound traveler Indonesia dalam perjalanannya ke luar negeri.

Menurutnya, penyewaan modem internet 4G yang diusung Passpod sebetulnya adalah fondasi dari banyak sekali pilar-pilar bisnis yang akan muncul di masa mendatang. “Ketika kebutuhan konektivitas traveler sudah terpenuhi, tentunya akan muncul kebutuhan lain-lain yang bisa diakomodasi. Misalnya, membeli tiket masuk atraksi on the spot dengan mata uang Rupiah, bisa lewat aplikasi Passpod,” lanjut dia.

Setelah IPO, ada beberapa layanan yang akan disediakan Passpod di masa mendatang. Selain peminjaman modem wifi, pihaknya akan menyediakan tiket event, itinerary buildere-commerce, dan asuransi perjalanan.

Dengan bidang usaha di digital travel, Passpod memiliki tiga segmen usaha; yaitu bidang travel services, AI & big data, dan global connectivity. Tiga segmen usaha ini diyakini perusahaan mampu menyediakan beragam inovasi dan solusi yang relevan seiring kenaikan tren traveling masyarakat Indonesia.

Menurut laporan Mastercard Future of Outbound Travel in Asia Pacific 2016-2021, Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan outbound travel terbesar di Asia, yaitu sebesar 8,6% per tahun. Pertumbuhan Indonesia berada setelah Myanmar sebesar 10,6%, dan Vietnam 9,5%.

Melalui segmen global connectivity, data internal Passpod mencatat, sepanjang tahun 2017 jumlah pengguna modem Passpod telah mencapai 100 ribu orang dengan total sewa 32.420 hari. Menggunakan teknologi virtual SIM, modem Passpod mampu memberikan jaringan internet 4G yang mudah yang bisa diakses ke lebih dari 70 negara di dunia seperti AS, Singapura, Hongkong, Thailand, Jepang, Korea Selatan, serta negara-negara di kawasan Eropa, dan Timur Tengah.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS