MODENA melalui unit bisnis logistiknya, MOLOGIZ, membuka peluang kolaborasi dengan Delo Group dari Rusia untuk pengembangan pelabuhan di Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah awal membangun kerja sama strategis lintas sektor antara Indonesia dan Rusia dalam memperkuat rantai pasok global.
Langkah tersebut disampaikan oleh Executive Vice President MODENA Michael Jizhar, saat menjadi pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia. Ia menekankan pentingnya membangun hubungan ekonomi yang lebih adaptif dan terbuka di antara kedua negara.
BACA JUGA: Tebar Semangat #LogistikBaik, Lion Parcel Salurkan Hewan Kurban
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempererat hubungan dagang antarnegara, membuka pasar baru, dan memperkuat integrasi rantai pasok global yang saling menguntungkan,” kata Michael Jizhar, Executive Vice President MODENA dalam siaran pers kepada Marketeers, Minggu (22/6/2025).
Kerja sama ini mendapat dukungan dari Russian Export Center (REC) sebagai lembaga promosi ekspor milik pemerintah Rusia. Fokus utama dari kemitraan ini adalah menjajaki proyek pelabuhan laut dalam dan pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia.
MOLOGIZ akan mengelola koordinasi dengan mitra lokal sebagai bagian dari strategi konektivitas nasional. Sementara itu, Delo Group akan menyumbangkan keahlian teknis serta sumber daya profesional untuk mendukung proses pengembangan.
Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk konkret dari visi Michael mengenai kerja sama ekonomi berbasis integrasi lintas wilayah. Ia menilai bahwa Indonesia dan Rusia perlu saling mengisi kebutuhan pasar melalui pendekatan yang fleksibel dan relevan.
Michael menyebut Asia Tenggara sebagai kawasan yang memerlukan strategi khusus dalam menjangkau pasar lokal. Ia mengingatkan pentingnya adaptasi produk dan layanan dari Rusia agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan semangat kolaboratif yang tinggi. Kami, pelaku usaha dan korporasi di Indonesia, sangat terbuka untuk menjalin kemitraan strategis dengan Rusia,” ujar Michael.
Menurutnya, kerja sama ekonomi tak hanya terbatas pada sektor logistik dan industri. Ia juga melihat peluang besar dalam sektor budaya dan industri kreatif yang selama ini belum tergarap maksimal oleh Rusia.
Salah satu contohnya adalah popularitas animasi anak asal Rusia seperti Masha and the Bear di Asia Tenggara. Michael menilai pendekatan budaya bisa menjadi pintu masuk penting untuk memperkuat citra Rusia di pasar internasional.
Dalam forum SPIEF, Michael juga bertemu dengan studio animasi Soyuzmultfilm yang memproduksi Prostokvashino. Ia mengusulkan ide agar Presiden Rusia Vladimir Putin dijadikan karakter animasi sebagai bentuk diplomasi budaya yang lebih segar.
BACA JUGA: Strategi Lion Parcel Pertegas Branding lewat Aksi Sosial #LogistikBaik
“Rusia sebetulnya punya modal budaya yang kuat, tinggal bagaimana mereka lebih aktif mempromosikannya ke luar negeri, terutama di Asia,” tutur Michael.
Partisipasi MODENA dalam SPIEF 2025 mencerminkan peran aktif sektor swasta Indonesia dalam menjalin hubungan luar negeri. Pendekatan lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz