Moge Jangan Hanya Bisa “Ngegas” di Indonesia

marketeers article

Industri otomotif telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu prioritas melalui berbagai upaya strategis terutama untuk menarik investasi baru dan mendorong peningkatan kapasitas produksi. Pasalnya, industri ini dinilai mampu memberikan dampak positif bagi ekonomi. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla pun mengakui bahwa pergerakan industri otomotif bersama dengan properti menjadi parameter bergeraknya ekonomi negeri. Selain itu, industri ini juga dinilai memberikan efek ganda cukup besar terhadap kegiatan sektor ekonomi lainnya.

Industri otomotif telah berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang. Jumlah itu terdistribusi pada berbagai sektor mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai di tingkat bengkel resmi sales, service dan spare parts.

Untuk itu, pemerintah mendorong berbagai upaya yang bisa dilakukan oleh semua pihak terkait, khususnya para pemain yang berjualan mobil di Tanah Air. Upaya yang dilakukan antara lain memperkuat struktur industri otomotif melalui peningkatan kemampuan industri komponen dan infrastruktur teknologi, peningkatan daya saing industri otomotif melalui peningkatan kemampuan SDM dan manajemen industri, serta peningkatan penguasaan teknologi dan R&D (research & development) industri otomotif.

Hal ini yang terus ditekankan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin kepada para pelaku bisnis. Singkat kata, jangan hanya berjualan, perhatikan juga investasi mereka di Indonesia. Hal ini menjadi kunci mereka untuk memenangkan kompetisi di tengah pasar yang penuh dengan persaingan.  Saleh Husin menegaskan harapan agar moge yang beredar juga diproduksi di Indonesia.

Ngegas-nya di jalanan kita, ya idealnya pabriknya di sini. Bisa komponennya dulu, mesin atau industri keseluruhannya sekaligus,” ujarnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS