Nasib Pasar Tradisional dan Minimarket di Tengah Pandemi

marketeers article

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta berdampak pada bisnis supermarket dan minimarket. Riset DBS Group memperkirakan kenaikan jumlah masyarakat yang belanja ke toko untuk membeli kebutuhan pokok.

Berdasarkan survei ritel oleh Bank Sentral, segmen makanan, minuman, dan tembakau serta peralatan rumah tangga mencatatkan pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 3,2% dan 3,7% y-o-y. Pada bulan Maret 2020,

“Selama situasi COVID-19 ini, kami yakin bahwa orang-orang mengubah pola konsumsi mereka ke produk-produk pokok seperti makanan, dari barang-barang non esensial seperti pakaian. Selain itu, karena orang-orang diperkirakan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, mungkin akan ada kenaikan penjualan peralatan rumah tangga,” terang Cheria Widjaja, Analyst DBS Group.

Pasar tradisional masih menjadi bagian terbesar dari bahan makanan Indonesia. Di Indonesia, kebanyakan orang masih menyukai berbelanja bahan makanan di toko-toko tradisional seperti pasar tradisional dibandingkan dengan supermarket dan minimarket.

Pada 2019, sekitar 70% dari total bahan makanan Indonesia masih didominasi oleh toko-toko tradisional, diikuti oleh minimarket dan supermarket. Namun dalam situasi ini konsumsi makanan beralih dari pasar tradisional ke supermarket/minimarket dan toko online.
Dengan situasi COVID-19, banyak pasar tradisional tutup, sementara supermarket dan minimarket tetap buka. Ini mungkin menguntungkan bagi supermarket dan minimarket, karena orang-orang yang biasanya pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja produk segar, seperti, daging, sayuran dan buah-buahan, akan beralih menjadi pelanggan supermarket dan minimarket.

Riset DBS Group menilai bahwa supermarket memiliki keunggulan dibandingkan dengan minimarket karena mereka menawarkan produk segar dengan jumlah lebih banyak. Platform toko daring juga dapat mengambil manfaat dalam situasi ini karena beberapa orang takut keluar rumah karena takut terinfeksi.

“Kami berpendapat bahwa makanan kemasan, seperti, mie instan, camilan, dan makanan beku, mungkin mengalami peningkatan penjualan selama situasi COVID-19 ini,” tambah Cheria.

Minimarket tumbuh dengan baik. Ke depan, toko-toko tradisional akan mendominasi sektor bahan makanan Indonesia, tetapi pertumbuhan lebih tinggi akan dicatat oleh minimarket dan platform bahan makanan online.

“Kami yakin bahwa beberapa pemain supermarket akan mengurangi karyawan akibat persaingan dengan minimarket karena orang Indonesia lebih memilih mengunjungi minimarket untuk membeli produk-produk pokok, dan membeli produk segar dari pasar tradisional,” tutup Cheria.

Related

award
SPSAwArDS