Nielsen Indonesia: Konsumen Hari Ini Haus akan Hiburan

marketeers article

Pandemi COVID-19 masih menjadi problematika sampai detik ini. Meski telah memasuki tahun kedua, namun Indonesia masih terjebak dalam ketidakpastian. Sebabnya, terjadi berbagai perubahan pada perilaku dan gaya hidup konsumen. Fenomena ini pun menarik perhatian Nielsen Indonesia untuk melakukan sebuah survei.

Nielsen memaparkan bagaimana perilaku baru masyarakat Indonesia dari hasil survei yang dilakukan selama periode 14 – 21 April 2021. Survei ini dilakukan secara online di 11 kota besar Indonesia dengan 245 responden dan demografi usia 20 tahun sampai 40 tahun.

“Kondisi pandemi sangat menantang bagi para pelaku usaha dan pemilik merek untuk melihat kembali strategi yang selama ini mereka gunakan untuk menjangkau konsumen. Survei menunjukkan bahwa kunci utama strategi beriklan dan komunikasi yang sukses pada tahun ini adalah dengan pemahaman terhadap perubahan tren, adaptif dan tetap lincah terhadap ketidakpastian,” ungkap Hellen Katherina, Executive Director of Media Nielsen Indonesia.

Survei pun menemukan berbagai perubahan gaya hidup, seperti semakin meningkatnya masyarakat yang mengadopsi media digital sebagai hiburan. Sekitar 90% justru menjadikan media sosial sebagai pilihan utama yang dinikmati selama pandemi. Diikuti oleh menonton video secara online sebanyak 83% dan 67% memilih game online sebagai hiburan.

Tak hanya preferensi media pilihan konsumen, Nielsen juga memantau loyalitas konsumen terhadap sebuah merek. Sekitar 72% dari responden tetap setia terhadap produk yang mereka gunakan dari sebelum pandemi. Walaupun lebih dari setengahnya menjadi sangat sensitif terhadap harga selama pandemi. Mereka pun kini lebih menimbang untuk berinvestasi dan menabung sebagai prioritas.

Selaras dengan hasil survei pada konsumen tadi, Nielsen Ad Intel memerlihatkan para pemilik merek berusaha merangkul konsumen yang berhati-hati dengan pengeluaran mereka melalui belanja iklan. Angka belanja iklan sektor finansial meningkat pada kuartal satu 2021 lebih dari Rp 1,4 triliun. Asuransi, institusi finansial dan tabungan adalah kategori yang mendorong pertumbuhan belanja iklan sebesar 88% dari kuartal satu 2020.

“Para konsumen haus akan hiburan. Mereka gemar menikmati visual dan audio. Ini saat yang tepat untuk para pemain melakukan omni campaign dan memperhitungkan dari kedua media,” papar Hellen.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS