Nilai Investasi di KEK Bitung, Sulut Semakin Meningkat

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
19 September 2019
marketeers article

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menjadikan Sulawesi Utara sebagai destinasi pariwisata Superprioritas. Hal ini untuk mempercepat perkembangan ekonomi dari sektor pariwisata. Akhir 2013 lalu, pemerintah meresmikan Kota Bitung menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.

Dilansir dari Kementerian Perindustrian, penetapan Bitung sebagai KEK didorong oleh letaknya yang strategis. Bitung juga berada di jalur perdagangan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa. Faktor-faktor ini semakin menjadikan kawasan Bitung prospektif untuk dikembangkan.

Sejak ditetapkan sebagai KEK, investasi terus berdatangan ke kawasan ini. Sekretaris Dewan Nasional KEK ENOH Suharto mengatakan sampai 2030 diperkirakan total investasi yang masuk mencapai Rp 35 triliun. Hingga April 2019 lalu, total investasi yang masuk masih di angka 10%.

“Per April 2019 terdata yang masuk sekitar Rp 3,8 triliun. Baru-baru ini, tepatnya Agustus 2019 masuk sekitar Rp 1,79 triliun dari empat perusahaan,” katanya.

KEK Bitung sendiri memiliki ketersediaan lahan hingga 534 hektar. Ke depannya, kawasan ini akan diperluas mengingat potensi pariwisata kota Bitung yang besar.

Adanya investasi ini bukan hanya untuk menghadirkan berbagai fasilitas dan piliha  pariwisata di wilayah ini. Sebagai kawasan dengan potensi pariwisata alam darat dan laut yang tinggi, Kota Bitung juga sudah memiliki usaha-usaha yang bergerak di sektor pariwisata. Dengan adanya investasi ini mereka bisa menikmati fasilitas tax allowance.

Kota Bitung memiliki kawasan Cagar Alam Gunung Tangkok, Gunung Klabat, Gunung Tangkoko, serta Pantai Kahona. Tingginya traffic wisata petualangan juga menjadikan Bitung sebagai lahan segar investasi untuk meningkatkan pariwisata.

Diperkirakan, kawasan ini membutuhkan investasi dasar Rp 2,3 triliun dan diproyeksikan bisa menyerap 34.710 tenaga kerja.

Related

award
SPSAwArDS