Omnichannel Jadi Strategi Engagement Marketing Ala Kopi Good Day

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Di era phygital, customer engagement harus dibangun melalui dua kanal, yakni fisik dan digital atau offline dan online. Integrasi keduanya menjadi kekuatan merek dalam membangun loyalitas pelanggan yang lebih besar dan berdampak. Salah satu merek yang melakukan strategi ini adalah Good Day.

Merek kopi instan dari PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api Group) ini menargetkan pasar Gen Z. Peruahaan telah menciptakan strategi pemasaran yang mengintegrasikan dunia digital dengan aktivitas fisik.

Pupuk Soegiharto, General Manager Marketing PT Santos Jaya Abadi menyampaikan bahwa Kopi Good Day aktif dalam kegiatan below the line (BTL).

Perusahaan gencar membuat acara di berbagai daerah di Indonesia. Di sini, media digital menjadi instrumen kunci dalam mempromosikan acara-acara tersebut.

“Digital merupakan sarana yang paling efisien untuk mempromosikan acara kami. Selain itu, platform ini dapat membatu kami untuk memperkuat hubungan serta interaksi Kopi Good Day dengan pelanggan,” ungkap Pupuk.

BACA JUGA: Strategi Kapal Api sebagai Local Brand yang Dicintai Masyarakat

Dalam konteks kegiatan offline, Pupuk mengungkapkan bahwa yang paling diutamakan  adalah konten. Karena itu, Kopi Good Day selalu berupaya untuk menghasilkan konten yang relevan dan menarik bagi Gen Z di setiap acaranya.

Tujuannya adalah agar pelanggan merasakan keseruan acara dan bisa membagikan keseruan tersebut kepada teman-teman mereka.

Berdasarkan penuturan Pupuk, Kopi Good Day mengoptimalkan platform digital di semua fase acara langsung yang mereka adakan, mulai dari pra-acara, saat acara berlangsung, hingga pasca acara.

Dalam tahap pra-acara, pendekatan omnichannel digunakan untuk mengundang konsumen menghadiri acara. Strategi ini melibatkan promosi berbayar, distribusi tiket lewat media sosial, serta menginfokan segala detail tentang acara.

“Pada fase pra-acara, tantangan kami adalah menyampaikan informasi terkait acara tersebut agar mereka tertarik untuk hadir. Kemudian, saat acara berlangsung, kami menggabungkan pendekatan omnichannel untuk memberikan pengalaman kepada konsumen, termasuk interaksi langsung melalui siaran live di media sosial,” jelas Pupuk.

Terakhir, di fase pasca-acara, integrasi tersebut diaplikasikan untuk merangkum seluruh kesan acara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Kopi Good Day di pikiran pelanggan.

Untuk mengukur kesuksesan strategi engagement marketing, Kopi Good Day melakukannya melalui media digital dengan parameter terukur, seperti menciptakan reach, view, dan komentar positif dari pelanggan.

Dari sini, perusahaan menggali untuk menciptakan interaksi organik di media. Sehingga, tercipta bonding antara merek dengan pelanggannya. Pupuk pun memberikan contoh konkret kesuksesan strategi yang dilakukan oleh merek tersebut.

BACA JUGA: Good Day Engage dengan Gen Z lewat Inovasi dan Inspirasi

Tahun lalu, Kopi Good Day berkolaborasi dengan license BT21, di mana setiap kemasan tas akan mendapatkan gimmick yang beraneka ragam dan berbeda-beda.

Harapannya, gimmick yang berbeda-beda dan beragam ini dapat menarik pelanggan untuk melakukan pembelian berulang.

Perusahaan juga mempromosikan kolaborasi Kopi Good Day dengan BT21 ini di toko menggunakan strategi POSM, branding, SPG selling. Selain itu, kami juga memanfaatkan media sosial. Ada pula gimmick berupa mug dan coaster khusus yang dijual hanya di e-commerce.

“Dalam strategi engagement marketing dengan mengintegrasikan aktivitas digital dan fisik, penting bagi merekmemahami  perilaku pelanggan. Lalu, ikuti tren yang sedang viral atau happening di pasar dan jalankan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Terakhir, konsisten dalam mengomunikasikan diferensiasi produk dan membangun brand equity dari merek secara konsisten,” tutup Pupuk.

Related

award
SPSAwArDS