Omnichannel Jadi Strategi Maybank Lima Tahun ke Depan

marketeers article

PT Bank Maybank Indonesia mengalami pergerakan bisnis yang cukup menantang sepanjang tahun 2019. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang belum membaik pada 2020 mendatang membuat perusahaan menargetkan pertumbuhan aset tak sampai 10%. Untuk menjaga stabilitas performanya, Maybank percaya bahwa strategi omnichannel masih relevan, bahkan hingga lima tahun ke depan.

Di dalam strateginya, Maybank menggabungkan platform konvensional mereka seperti kantor cabang dan aplikasi digital Maybank M2U.

“Melalui inovasi yang kami miliki, kami akan menjaga pengalaman pelanggan. Penggunaan aplikasi M2U pun akan semakin kami giatkan penggunaannya kepada nasabah,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria saat menggelar public expose di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Melalui aplikasi M2U Maybank, nasabah dapat melakukan pembukaan rekening tabungan dan deposito secara online. Aktivitas transfer tanpa biaya transfer, bayar tagihan, dan tarik tunai di ATM manapun juga bisa dilakukan melalui aplikasi ini.

Dengan hadirnya aplikasi yang dapat menjawab berbagai kebutuhan perbankan nasabah tersebut, Maybank melihat kebutuhan nasabah untuk pergi ke cabang semakin berkurang. Meski begitu, bukan berarti peran cabang akan dikesampingkan. Bahkan, perusahaan mengaku tidak akan mengurangi jumlah cabang secara signifikan.

“Ke depan, kami akan buat layanan di cabang semakin smart dengan mengarahkan penggunaan M2U Maybank. Transformasi cabang pun akan kami lakukan pada awal tahun depan dan melakukan pilot project di beberapa cabang. Nantinya, operasional cabang akan semakin efisien dan fokus memberikan value added, seperti pemberian saran kepada nasabah,” tutup Taswin.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS