Orang Indonesia Belanja Online Gara-Gara Batu Akik

marketeers article

Orang Indonesia mulai galau belanja online. Itu menurut data yang dirilis oleh Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa di Jakarta minggu lalu. Setidaknya dalam satu tahun terakhir, banyak sekali yang membuat orang Indonesia mulai tertarik belanja online.

“Salah satu faktor pendorong adalah fenomena batu akik. Semenjak menjadi fenomena tahun ini, orang-orang mulai mencari peluang usaha menjadi penjual batu akik karena pembelinya banyak. Walau sekarang fenomena itu sudah mulai pudar, setidaknya itu jadi titik di mana masyarakat mulai mengenal belanja online,” ujar Daniel.

Fenomena itu memperlihatkan kapasitas orang Indonesia untuk maju berusaha. Masyarakat ketika sudah melihat peluang, langsung mencoba dan mempraktikkan. Sementara, kekuatan internet lewat platform e-commerce ikut mendukung nafsu masyarakat untuk meraup untung. Bagi Daniel, fenomena ini seperti gerakan bersama masyarakat ke arah positif.

“Ada power of kepepet. Ketika belum bekerja namun melihat peluang, langsung disikat. Banyak yang omzetnya ratusan juta rupiah dari jualan batu akik,” sambung Daniel. Selain faktor batu akik, ada lagi komoditi lain yang cukup fenomenal di tengah masyarakat, yaitu pakaian Muslim.

Di mana-mana penjual baju Muslim terutama online merekah. Fenomena ini tidak musiman seperti akik, namun terjadi sejak dulu sampai sekarang. Salah satu faktornya adalah sistem dropship-nya tidak sulit. “Selain baju Muslim, jualan lingerie juga gampang karena faktor yang sama,” terang Daniel.

Dengan maraknya penjual baju Muslim online, komoditas yang jadi tergusur adalah kebaya. Kepopuleran kebaya malah menurun karena baju Muslim. Bahkan, Daniel mengatakan bahwa baju nasional Indonesia bukan lagi kebaya, tapi baju Muslim.

Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS