Pahami Kebutuhan Konsumen Jadi Senjata KISAKU Survive

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
20 September 2020
marketeers article

Hadir dari ide kelima sahabat untuk menyajikan kopi premium dengan kualitas terjangkau sebagai teman untuk bersosialisasi, KISAKU yang diresmikan pada 13 September 2019 langsung memiliki positioning yang kuat. Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, brand gerai kopi lokal ini berhasil berekspansi menjadi tiga gerai yang tersebar di Jakarta.

Kekuatan positioning nyatanya tidak serta merta membuat KISAKU bersantai saat pandemi melanda. Gerai kopi yang juga mengedepankan meminum kopi di kedai ini sempat mengalami penurunan penjualan seiring dengan aturan pembatasan sosial yang dianjurkan pemerintah.

“Saat awal-awal pandemi sebetulnya masih ada yang datang ke kedai karena konsepnya semi outdoor jadi konsumen bisa merasa nyaman. Tapi setelah penerapan PSBB, kami berupaya melarang dine-in sehingga penjualan mulai menurun,” kata Catherine Halim, Co-Founder and Managing Partner KISAKU di acara Jakarta Marketing Week, Minggu (20/09/2020).

Untuk Catherine, penurunan penjualan tidak berarti KISAKU harus menyerah. Justru, momentum ini dimanfaatkan untuk membangun hubungan yang erat dengan konsumennya.

Kisaku mengeluarkan tiga inisatif untuk survive di tengah pandemi. Semuanya, kata Catherine terinspirasi dari kebutuhan konsumennya. Di antaranya adalah menghadirkan home series, KISAKU DIY KIT, dan KISAKU Sustainability Program.

Home Series menjadi langkah tercepat KISAKU untuk melayani konsumennya yang tetap ingin mengonsumsi produk kopi dan ragam sajian minuman lain di rumah. Inisiatif ini juga menjadi langkah pertama KISAKU mempenetrasi pasar e-commerce Indonesia untuk memperluas cakupan konsumennya. Melalui produk home series, KISAKU menawarkan sembilan menu kopi dan non-coffee dalam bentuk botol satu liter.

“Konsumen utama KISAKU adalah pekerja kantoran. Di masa pandemi ini, mereka kerja dari rumah. Meskipun begitu, kami tetap milihat kebutuhan minum kopi. Home series jadi cara kami tetap hadir menemani mereka bekerja meskipun dari rumah,” jelas Catherine.

Sementara itu, KISAKU DIY KIT diluncurkan untuk memenuhi konsumen yang semakin kreatif saat di rumah. Produk baru ini menawarkan paket pembuatan kopi susu yang bisa dikreasikan sendiri oleh konsumen KISAKU di rumah.

“Respons terhadap inisiatif kami sangat positif. Kami tahu bahwa kami memiliki konsumen yang ingin terus dilayani karena dari awal hadir, KISAKU memosisikan diri sebagai brand gerai kopi lokal dengan bahan baku yang 100% lokal juga. Jadi, mereka cenderung telah menjadi konsumen reguler yang kami lihat perlu dipenuhi kebutuhannya dan kemudian menjadi motor kami untuk beradaptasi,” tutup Catherine.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS