Inilah Perilaku Pelanggan Saat Ramadan Menurut Google

marketeers article
Ilustrasi e-commerce. (FOTO: 123rf)

Meningkatnya kebiasaan berbelanja saat Ramadan memang bukan hal baru. Setidaknya ini yang tergambar dari beberapa survei yang dilakukan, antara lain oleh Google, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, dan berbagai organisasi lain. Survei ini menggambarkan produk dan kebiasaan konsumen saat Ramadan yang dapat membantu produsen dalam menentukan strategi bisnisnya selama bulan ini.

Riset yang dirilis Google di Jakarta, Selasa (23/05/2017) menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih aktif menggunakan gadget selama Ramadhan. Google meriset, masyarakat lebih senang melakukan belanja online selama bulan ini. Sementara, survei yang dirilis ShopBack di Jakarta, Selasa (30/05/2017) menunjukkan, 56,10% responden memilih waktu berbelanja menjelang buka puasa. Sebesar 37% responden lain memilih berbelanja online di waktu Sahur atau Subuh.

Pada tahun 2016, Google menemukan bahwa fesyen memiliki angka penelusuran tertinggi dibandingkan item lain. Penelusuran fesyen melonjak 2,8 kali lipat selama Ramadan.

Penelitian Google serupa dengan survei ShopBack yang menemukan bahwa kategori fesyen merupakan kategori yang paling diminati konsumen. Sebesar 81,9% konsumen memilih berbelanja fesyen secara online. Tiga fesyen item favorit konsumen meliputi baju koko, baju gamis, dan hijab. Menyusul tiga item itu, sepatu juga menjadi pilihan favorit konsumen.

Menyusul fesyen, Google menemukan fakta bahwa penelusuran alat-alat rumah tangga saat Ramadan meningkat dua kali lipat disusul promosi telepon seluler sebesar 1,8 kali lipat. Sama halnya dengan ShopBack yang juga menemukan bahwa kategori pencarian konsumen berikutnya adalah elektronik (43,1%), makanan (40,7%), perabot rumah tangga (33,8%), groceries (32,4%), dan travel (31,9%).

CMO Lazada Indonesia Sebastian Sieber pun menyatakan hal yang sama. Ditemui di Jakarta, Rabu (31/05/2017), Sieber mengatakan item fesyen, groceries, home living, dan elektronik merupakan produk yang paling dicari selama Ramadan. Namun Sieber menambahkan, pulsa juga menjadi produk yang paling dicari konsumen hingga Idul Fitri.

Menyusul berbagai produk tersebut, Google merilis data penelusuran berikutnya ditempati kartu kredit. Pada 2016, penelusuran terkait pembayaran lewat cicilan meningkat sebesar 1,6 kali lipat, dan promo kartu kredit meningkat 1,2 kali lipat.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia merilis penelitian mereka terkait kebiasaan belanja konsumen saat Ramadan 2016, hasilnya angka pengeluaran konsumen saat Ramadan meningkat sebesar 30%. Survei dari ShopBack menemukan bahwa promo belanja online menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak hanya dinantikan oleh konsumen Muslim, namun juga Non-Muslim. Sebesar 97,7% konsumen non-muslim mengaku berminat dengan promo menarik yang ada selama Ramadhan.

Head of E-Commerce Google Indonesia Henky Prihatna berpendapat, produsen terutama para pelaku e-commerce harus bergerak cepat dalam menangkap peluang ini.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menemukan dan memanfaatkan peluang selama bulan Ramadan. Pemilik bisnis harus mampu merencanakan dan membuat campaign yang menampilkan bagaimana produk atau layanan mereka dapat membantu konsumen selama Ramadan,” ujar Henky.

Hal serupa disampaikan Vice President Marketing ShopBack Indonesia Inge Kosasih. Menurutnya, pelaku e-commerce dituntut lebih cerdas dalam mengembangkan layanan promosi. Tidak hanya bagi kaum muslim, Ia menyarankan pebisnis agar mampu mengakomodasikan kebutuhan konsumen non-muslim. Kebutuhan penunjang liburan juga dapat dipromosikan melengkapi kebutuhan umum konsumen menjelang lebaran.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS