Paruh Pertama 2024, Telkom Raih Laba Rp 13 Triliun

marketeers article
(FOTO: Dok Telkomsel)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan laba bersih operasi sebesar Rp 13 triliun sepanjang semester I tahun 2024. Perseroan mendapatkan peningkatan laba sebesar 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom memerinci perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 75,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 2,5% (yoy).

BACA JUGA: Lewat Telkomsel Awards 2024, Telkomsel Kian Engage dengan Pelaku Industri Kreatif

Hingga akhir Juni 2024, kinerja perseroan terutama didorong oleh kontribusi dari bisnis data, internet, dan layanan IT yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 45,5 triliun, tumbuh 9,2%. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA sebesar Rp 37,9 triliun dengan EBITDA margin sebesar 50,3%.

Alhamdulillah, perseroan melalui strategi bisnis FMC Telkomsel dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC menunjukkan kinerja finansial yang positif. Hal ini menjadi bukti nyata bagi Telkom untuk dapat mempercepat transformasi sehingga semua lini bisnis Perseroan dapat memberikan hasil optimal bagi para pemangku kepentingan,” kata Ririek melalui keterangan resmi, Kamis (1/8/2024).

BACA JUGA Telkomsel dan Bstation Bidik Pecinta Anime Lewat Community Marketing

Pada segmen mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif Rp 57,17 triliun yang didukung oleh pendapatan dari Digital Business sebesar Rp 39,54 triliun atau tumbuh 4,9% (yoy). Telkomsel masih mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar pada bisnis broadband dengan total 159,9 juta pelanggan mobile atau tumbuh 4,3% (yoy) dan 10,6 juta pelanggan IndiHome atau tumbuh double digit 10,9% (yoy). 

Demi memperkuat konektivitas dan kualitas layanan, saat ini Telkomsel memiliki 265.904 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 11,7% (yoy) menjadi 9.753.659 TB. 

Pada Juni 2024, Telkomsel telah menyelesaikan aksi korporasi jual dan sewa beli kembali (sales and lease back agreement) dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara untuk 850 infrastruktur indoor (in Building Services Sites) dan penyewaan kembali sebanyak 689 indoor infrastructure dengan nilai transaksi sebesar Rp 865 miliar.

Aksi korporasi tersebut sejalan dengan strategi transformasi perusahaan dan tren industri telekomunikasi. Di segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp 10,2 triliun atau tumbuh 9,4% (yoy) yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services, seperti High Speed Internet dan e-Payment sebagai kontributor utama pendapatan.

Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global. Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1% (yoy) dikontribusi pertumbuhan bisnis layanan suara wholesale internasional dan infrastruktur digital.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp 4,5 triliun atau tumbuh 7,8% (yoy), didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 10,2% dan 4,1% (yoy). 

EBITDA margin meningkat 1,9 percentage point menjadi 83,1%, sementara Net Income margin tumbuh sehat dan berada pada 23,9%. Sepanjang semester I 2024, Mitratel menambah sebanyak 567 tower baru sehingga total kepemilikan tower menjadi 38.581 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,49x di 2023 menjadi 1,52x pada akhir Juni 2024. 

Sejalan dengan agresivitas perseroan menyiapkan strategi utama 5 Bold Moves dalam mengembangkan ekosistem data center, sektor bisnis TelkomGroup menunjukkan hasil yang positif melalui anak usahanya, NeutraDC. Hingga Juni 2024, bisnis Data Center dan Cloud TelkomGroup membukukan pendapatan sebesar Rp 1 triliun atau tumbuh 22,0% YoY. 

Ini merupakan sinyal positif yang mana perseroan meyakini bahwa upaya yang tengah dilakukan adalah langkah yang tepat. NeutraDC tengah mempersiapkan tambahan kapasitas data center hingga 18 MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang yang ditargetkan siap beroperasi pada akhir 2024.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS