Pasar.id Berdayakan Pedagang Pasar di Era Digital

marketeers article

Perkembangan digital bisa menjadi pengertian naik kelas bagi sejumlah pelaku ekonomi. Namun, tidak dipungkiri bahwa percepatan digitalisasi juga bisa menjadi tantangan berat, terutama untuk mereka yang tergolong memiliki akses minim terhadap perkembangan teknologi. Contohnya adalah pedagang pasar tradisional.

Meskipun begitu, para pedagang pasar merupakan peluang besar untuk ditingkatkan pengetahuan teknologinya. Kalangan ini menjadi lahan basah digitalisasi yang harus terus didorong. Bank BRI menjadi salah satu yang melirik potensi ini. Melalui marketplace yang diberi nama Pasar.id, Bank BRI berupaya mempertemukan pembeli dan pedagang pasar tradisional melalui platform daring.

“Aplikasi ini berbasis website yang didesain ramah pengguna, terutama untuk para pedagang pasar. Digitalisasi terbukti berhasil meningkatkan penjualan UKM, terutama saat pandemi di mana cara hidup konsumen semakin bergantung pada teknologi. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pedagang pasar bisa bergerak sesuai dengan perkembangan zaman dan meningkatkan penjualannya,” jelas Sunarso, Direktur Utama Bank BRI di Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Bersamaan dengan peluncuran aplikasi Pasar.id, Bank BRI mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendigitalisasi 4.547 titik pasar di seluruh Indonesia. Sunarso mengatakan, pihaknya akan terus menambah cakupan digitalisasi ini untuk mengembangkan pasar-pasar tradisional di Indonesia.

Peluncuran aplikasi Pasar.id disambut baik oleh Presiden RI, Joko Widodo. Melalui siaran virtual, Ia menyampaikan bahwa digitalisasi yang dilakukan tidak hanya sebagai bentuk dorongan untuk ikut berkembang dengan zaman, tapi juga menjaga relevansi dan kualitas layanan untuk pelanggan. Pasar.id mendukung transaksi cashless yang semakin digandrungi dan layanan pasar yang seamless.

“Aplikasi sejenis ini juga membantu pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi jual-beli secara aman di masa pandemi,” tambah Jokowi.

Memperkuat positioning-nya, Pasar.id juga mengadaptasi penggunaan QR Code untuk memudahkan transaksi pembayaran. Selain itu, pedagang juga didorong untuk melakukan pengelolaan penjualan dengan fitur-fiturnya. Salah satunya Stroberi Kasir yang membantu pedagang untuk mendigitalisasi fungsi kasir, supply chain, dan pesanan daring. Fitur lainnya adalah Stroberi Tagihan yang membantu pedagang untuk membantu pengelolaan dan monitoring tagihan pasar seperti retribusi, sewa, dan listrik.

“Melalui aplikasi ini juga kami berupaya membuka lapangan pekerjaan baru untuk pengemudi ojeg di sekitar pasar untuk menjadi kurir pesan-antar belanja,” tutup Sunarso.

Related

award
SPSAwArDS