Peluang Pengembangan Pertanian Pascapandemi

marketeers article
Community kitchen garden. Raised garden beds with plants in vegetable community garden. Lessons of gardening for kids.

Pangan memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan nasional. Dilihat dari kondisi penduduk Indonesia yang terus tumbuh, kebutuhan pangan di Indonesia pun tumbuh lurus. Sayangnya, data Badan Pusat Statistik memperlihatkan penurunan mulai terjadi pada tahun 2016-2018 yang diproyeksikan dapat menimbulkan kekurangan pangan lokal.

“Produktivitas jagung, padi, dan kedelai di Indonesia masih berada di bawah negara-negara terbesar penghasil komoditi. Ini menjadi tantangan baik secara ekonomi maupun pemenuhan pangan lokal untuk masyarakat,” kata Dwi Satrio Annurogo, Direktur Utama Petrokimia Gresik di gelaran MarkPlus Conference 2021, Kamis (10/12/2020).

Permasalahan pangan semakin pelik saat kegiatan ekspor dan impor terhambat selama pandemi. Akhirnya, tren peralihan pemenuhan pangan lokal pun meningkat dan membuka peluang besar untuk sektor pertanian di Indonesia. Sayangnya, rendahnya produktivitas pertanian lokal masih menjadi permasalahan yang belum teratasi.

Permasalahan ini harus menjadi fokus dalam upaya kenaikan produksi pertanian. Dwi mengatakan harus ada 77% kenaikan produksi dari kegiatan intensifikasi produksi agar Indonesia bisa menyaingi hasil produksi negara penghasil komoditi.

Selain intensifikasi produksi, langkah lain dalam upaya memajukan pertanian adalah mendorong kemampuan permodalan petani. “Ekspansi kredit UMKM Sektor Pertanian masih sangat rendah, hanya 12%. Artinya masih ada peluang untuk meningkatkan modal dilihat dari masih besarnya petani untuk memperbesar usaha taninya,” tambah Dwi.

Peluang mengembangkan pertanian nyatanya tidak hanya berbicara tentang pemenuhan pangan rakyat, tapi juga memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mengonsumsi makanan sehat hasil karya sendiri. Bahkan, membuka peluang bisnis baru untuk komunitas di lingkungan sekitar. Salah satunya dengan tren urban farming.

“Pertanian di Indonesia itu sudah sangat berkembang. Kini, pertanian tidak hanya bisa dilakukan di desa, tapi dengan adanya tren urban farming ini bisa menjadi solusi untuk memenuhi pangan di lahan yang ada di rumah, tidak harus besar, tapi harus kreatif memanfaatkan lahan tersebut,” papar Syarif Syaifullah Philly, Diaspora Indonesia dan Owner Haiqals Garden Philadelphia, Amerika Serikat.

Menurut Syarif, masyarakat harus mulai memanfaatkan tren ini untuk memenuhi kebutuhan pangan dasarnya. Tentunya tidak bisa dilakukan sendiri, tapi juga memanfaatkan perkembangan kolaborasi yang mungkin terjadi akibat perkembangan komunikasi digital kini.

“Permasalahan pangan ini bisa diselesaikan mulai dari rumah. Mulailah berkolaborasi untuk belajar penanaman, memanfaatkan lahan yang ada, dan berupaya mendapatkan pangan berkualitas yang berasal dari rumah dan membuka potensi bisnis untuk mendorong kualitas ekonomi sendiri,” tutup Syarif.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS