Pemerintah Ajak PHRI Sediakan Tempat Isoman

marketeers article
KUALA LUMPUR, MALAYSIA MAY 15, 2020: Government health worker wearing a protective suit prepares to do the COVID-19 screening test to foreign workers. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak.

Dalam membantu menanggulangi dampak pandemi COVID-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menyediakan tempat isolasi mandiri dan kamar istirahat para tenaga kesehatan. Ajakan ini sebagai upaya dapat menggerakkan perekonomian dan membantu tingkat keterisian kamar hotel yang ditargetkan mencapai 40%. Hal ini disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uni di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Sebelumnya, Sandiaga mendengar aspirasi dari PHRI Garut, dimana banyak para pelaku dan pengusaha di bidang hotel dan restoran yang mengibarkan bendera putih atau tidak sanggup lagi menjalankan usahanya akibat pandemi.

“Saya mengajak PHRI Garut untuk menurunkan bendera putih dan mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol semangat untuk bangkit dari pandemi COVID-19. Bendera-bendera itu nantinya akan diproduksi oleh para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Garut sehingga dapat membuka peluang usaha serta memastikan roda perekonomian di sektor ekonomi kreatif di Garut dapat terus bergerak,” kata Sandiaga seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf.

Kementerian menjalin beberapa kesepakatan dan menggandeng PHRI Garut serta para pelaku perhotelan untuk menyediakan akomodasi bagi para nakes. Selain itu, Kemenparekraf akan menggandeng PHRI Garut untuk menghadirkan sentra vaksinasi COVID-19.

“Ini menjadi pilot project. Nantinya akan kita akan sebar luaskan ke destinasi lainnya, Yogyakarta sudah lebih dulu. Bahkan Bromo tadi sudah memastikan kesiapannya. Saya juga mengajak para pengusaha perhotelan menjadikan hotel sebagai tempat akomodasi nakes serta menghadirkan sentra vaksinasi bisa kita coba terapkan di daerah-daerah lain, sehingga perekonomian daerah dapat kembali bergerak dan membantu tingkat keterisiannya yang mencapai 40%,” katanya.

Selanjutnya, terkait dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan membantu para pelaku ekraf dalam mempertahankan lapangan kerja diharapkan akan segera didistribusikan dalam waktu dekat. Pagu anggaran Rp 2,4 triliun ini akan digunakan melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Bangga Buatan Indonesia (BBI), Sertifikasi CHSE bagi usaha Pariwisata, PEN Film, Dukungan Akomodasi Hotel untuk Tenaga Kesehatan, dan Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata (BPUP).

“Saat ini, menurut hasil survei, COVID-19 memberikan dampak sebesar 80% lebih bagi para pelaku ekraf, ada yang mengurangi jumlah pekerjanya dengan PHK, dirumahkan, dan pengurangan jam kerja. Ini yang harus dibantu dengan dana PEN tapi harus dipastikan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya.

 

 

 

Related

award
SPSAwArDS