Pemerintah Ajak Selandia Baru Investasi Industri Olahan Susu

marketeers article
Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta, Indonesia menjadi sasaran empuk bagi negara-negara produsen makanan dan minuman. Tidak terkecuali bagi para produsen produk olahan susu (dairy). Salah satu negara penghasil  produk susu olahan terbesar di dunia adalah Selandia Baru.
 
“Nilai produk dairy dari Selandia Baru mencapai Rp 6 triliun yang menandakan Indonesia pasar penting bagi mereka. Kami meminta mereka untuk berinvestasi langsung di Indonesia terutama di industri ini,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima kunjungan  Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru, Tim Groser, di Jakarta.
 
Menurut Saleh, saat ini merupakan saat yang tepat bagi investor global untuk menanamkan modal di Indonesia. Terlebih pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong aktivitas industri tersebut. 
 
Selandia Baru dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi susu untuk dipasarkan ke pasar domestik dan pasar ASEAN. Menurut Saleh, kerjasama investasi ini bisa menguntungkan kedua negara. Keuntungan bagi Selandia Baru adalah mendapat pasokan makanan ternak. 
 
“Saat musim dingin, ketersediaan rumput di sana terbatas padahal itu pakan utama sapi,” ujarnya. Masalah tersebut dapat dibantu diatasi dengan memberikan pakan lain, yakni bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Expeller/PKE) yang merupakan salah satu produk sampingan CPO.
 
Nilai investasi Selandia Baru di Indonesia terus melesat. Pada tahun 2013, penanaman modal dari Selandia Baru hanya US$ 446 ribu dengan sebelas proyek. Pada tahun 2014, angka ini melonjak menjadi US$ 17,5 juta dengan enam proyek. Sementara, hingga pertengahan tahun ini saja, investasi Selandia Baru tercatat US$ 14 juta yang tersebar di enam proyek.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS