Pemprov DKI Ajak Netizen Ngetweet Banjir Lewat @PetaJakarta

marketeers article
Sosial media adalah kanal komunikasi para netizen dalam menuangkan tulisan, gambar, video, atau apapun ke sesama pengguna media tersebut. Seiring perkembangannya, sosial media telah menghasilkan big data yang bisa membantu masalah yang terjadi di suatu kawasan atau negara tertentu. Salah satunya, dapat menjadi kanal yang digunakan untuk memitigasi suatu bencana alam.
 
Hal itu yang kini dilakukan oleh Twitter Indonesia bekerja sama dengan SMART Infrastructure Facility dari Universitas Wollongong Australia serta BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta). Ketiga organisasi tersebut sepakat membuat platform PetaJakarta.org (@petajakarta) untuk menampung segala informasi yang diberikan netizen mengenai kondisi banjir secara langsung di Ibukota.
 
“PetaJakarta hadir dengan versi 2.0 yang menampung informasi realtime soal banjir yang terjadi di Jakarta. Tujuannya, agar BPBD Jakarta dapat menggunakan informasi tersebut untuk segera melakukan tindakan konkrit atas banjir yang terjadi,” kata Tomas Holderness, Co-Director PetaJakarta di Pullman Hotel Thamrin, Selasa, (15/12/2015).
 
Tomas menjelaskan, platform gratis ini bersifat open-source dan memanfaatkan geosocial intelligence engineering. Artinya, setiap tweet yang masuk menggunakan tagar #banjir serta geo-tag akan diolah sebagai data yang bisa mengidentifikasi, menavigasi dan memberi respon cepat terhadap banjir. 
 
Bambang Surya Putra, Kabid Pengendalian & Informatika BPBD DKI Jakarta menyampaikan, PetaJakarta dibuat sebagai salah satu kanal netizen melaporkan data akurat mengenai banjir ke BPBD, khususnya kepada daerah-daerah banjir yang jarang tersorot media. 
 
“Ini penting untuk mobilisasi tim keselamatan, serta untuk memudahkan penyebaran bantuan agar tidak oversupply di satu daerah tertentu. Data ini juga berguna bagi NGO atau pihak terkait yang tengah melakukan aksi sosial kepada korban banjir,” ujar Bambang.
 
Namun, agar berita banjir tidak simpang siur di jagat per-Twitter-an, BPBD akan memverifikasi setiap tweet yang masuk melalui sistem monitoring dan menanyakan kepada tim yang telah tersebar. Jika cuitan itu di-retweet BPBD, artinya tweet tersebut benar dan bukan hoax.
 
Dia bilang, data-data tersebut akan diberikan kepada sembilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti dinas tata air, dinas sosial, dinas perhubungan, Satpol PP, dinas kesehatan, dan dinas pertamanan penerangan dan jalan umum, dan PLN.
 
“Mereka bakal lebih gesit menjalankan tugasnya. Misalnya, dinas perhubungan akan memberikan alternatif jalan kepada masyarakat untuk menghindari ruas-ruas yang tergenang banjir,” ucap Bambang.
 
Country Business Head Twitter Indonesia Roy Simangunsong menganggap bahwa Twitter telah menjadi platform yang digunakan banyak orang untuk berkomunikasi secara realtime. Dengan begitu, media sosial berlogo burung ini mampu menjadi kanal komunikasi interaktif yang menhubungkan netizen dengan government.
 
“76% pengguna Twitter di Indonesia merupakan pengguna harian. Big data menjadi bagian dari sistem ini untuk bisa dipelajari dan menjadi alat memitigasi suatu bencana oleh pemangku kebijakan. Tidak hanya banjir, tetapi juga bisa banyak hal, seperti kebakaran, gempa bumi, tsunami, dan lainnya” tutur Roy.
 
PetaJakarta 2.0 merupakan kelanjutan dari versi sebelumnya, dan telah berhasil mengantongi 25.000 tweet soal banjir sepanjang Januari-Februari 2014 lalu. Selain lewat PetaJakarta, BPBD DKI juga menyiapkan call center 164 (berbayar) dan 112 (tidak berbayar) untuk menerima aduan masyarakat. Tak hanya itu, terdapat pula platform PasangMata.com milik Detik.com serta Qlue, aplikasi berbasis Android milik Pemprov DKI.

Related

award
SPSAwArDS