Pengamat Sebut Indonesia Bisa Bikin Satelit Starlink Mandiri

marketeers article
Pengamat Sebut Indonesia Bisa Buat Starlink Mandiri (FOTO: Marketeers/Bernad)

Pengamat Telekomunikasi Agung Harsoyo mengatakan Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat satelit Low Earth Orbit (LEO) atau satelit setara Starlink yang dimiliki Elon Musk. Alasan dari argumentasi Agung tersebut didasarkan pada anggapan bahwa Indonesia memiliki keahlian dan sumber daya yang cukup.

Menurutnya pembuatan satelit LEO mandiri tersebut bisa dilakukan dengan cepat apabila negara memberikan prioritas yang cukup untuk pengembangannya.

“Tapi karena itu bukan program strategis nasional, pengerjaannya jadi ditunda-tunda,” kata Agung dalam dialog Polemik Layanan Telepon dan Internet Satelit, Siapa Untung Siapa Buntung? yang digelar Selular di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2023).

BACA JUGA: Starlink Masuk Indonesia Disebut Asosiasi Bikin Gelisah Pasar

Starlink merupakan jenis satelit dengan kategori LEO. Satelit jenis ini mengorbit di atas bumi dengan ketinggian mulai dari 160 km hingga 2.000 km

Koneksi yang diberikan dari satelit jenis ini memiliki lantensi mulai dari 2 sampai 27ms.

Agung menilai pembuatan satelit LEO bak membuat satelit Sputnik, yang diluncurkan oleh Rusia pada tahun 1957. Pembuatan satelit orbit rendah secara mandiri dinilai Agung memberi nilai tambah bagi operator seluler dalam menjalankan bisnisnya.

BACA JUGA: SpaceX Pesan Paket Iklan Termahal di Twitter untuk Layanan Starlink

Wacana Starlink, unit bisnis milik miliarder Elon Musk yang masuk ke Indonesia sudah bukan isu baru. Starlink sudah menjadi penyedia backhaul untuk layanan Telkomsat, anak usaha Telkom Indonesia.

Izin usaha Starlink sendiri saat ini terbatas di ranah business-to-business (B2B). Pelaku di industri telekomunikasi resah apabila pemerintah akhirnya melenggangkan usaha ini beroperasi di ranah business-to-consumer (B2C) alias ritel.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS