Pengguna Rokok Elektrik Hadapi Risiko Ini

marketeers article
Close-up Of Person Hand Holding Electronic Cigarette.

Rokok elektrik atau yang banyak dikenal dengan Vape menjadi pilihan bagi perokok yang ingin menghindari pengaruh buruk dari rokok tradisional. Terlebih lagi banyak pihak terus mempromosikan kelebihan yang dimiliki rokok elektrik. Namun, bahaya jangka panjang kini justru menghantui para pengguna rokok elektrik terlepas dari kepopuleran perangkat itu.

Penggunaan jangka panjang dari rokok elektrik dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi serangan jantung. Pernyataan tersebut disimpulkan dari penelitian para ahli di Universitas Kansas yang melakukan penelitian kepada lebih dari 90 ribu pengguna rokok elektrik. Mereka menemukan mereka yang merokok setiap hari berisiko menerima serangan jantung sebanyak 34% lebih tinggi dari perokok biasa.

Dilansir dari Dailymail, Ketua Penelitian dr Mohinder Vindhyal mengatakan, “Hingga saat ini, hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa kasus serangan jantung banyak terkait dengan penggunaan rokok elektrik. Data yang kami terima saat ini merupakan peringatan untuk mengurangi penggunaan tersebut. Selain itu, hal ini menjadi pengingat betapa bahayanya rokok elektrik.”

Vindhyal mengakui penelitian yang dilakukan timnya masih jauh dari sempurna. Namun, sepertiga dari 90 ribu pengguna rokok elektrik yang masuk dalam penelitiannya merupakan perokok biasa sebelumnya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan permasalahan jantung tersebut berasal dari konsumsi tembakau.

Lalu, mengapa rokok elektrik bisa berbahaya? Rokok elektronik menarik perhatian dengan menghadirkan berbagai macam rasa yang bisa ditambahkan. Tindakan itu diketahui dapat merusak pembuluh darah. Tentunya, sama berbahayanya dengan serangan jantung. Penelitian mengenai hal tersebut telah dirilis Juni tahun lalu dan mengungkapkan bahan kimia yang digunakan pada pembuat rasa untuk rokok elektrik dapat menyebabkan pembengkakan sel darah hingga jantung.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS