Penggunaan AI Diproyeksi Tingkatkan Keuntungan Ekonomi Rp 2.612 Triliun

marketeers article
Muriel Makarim, Country Marketing Manager Google Indonesia. Sumber gambar: Google Indonesia.

Google Indonesia memperkirakan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bisa meningkatkan keuntungan ekonomi sebesar US$ 167 juta atau setara Rp 2.612 triliun. Jumlah ini setara dengan 13% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2022.

Muriel Makarim, Country Marketing Manager Google Indonesia menjelaskan saat ini AI memiliki potensi untuk mengubah cara masyarakat Indonesia untuk hidup, bekerja, dan belajar. Potensi penggunaan teknologi ini bisa meningkatkan standar hidup dan merangsang pertumbuhan produktivitas.

BACA JUGA: Pengguna Teknologi Artificial Intelligence di Indonesia Meningkat 22,1%

“Jika dimanfaatkan sepenuhnya, kami yakni bahwa AI dapat menjadi pengganda kekuatan untuk membantu Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045,” kata Muriel dalam acara Google Marketing Live Indonesia di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, adopsi teknologi AI bisa digunakan di seluruh bidang mulai dari kesehatan, pendidikan, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, hingga pemerataan ekonomi. Di bidang kesehatan misalnya, pemanfaatan AI bisa digunakan untuk transformasi layanan kesehatan dan medis guna mengambil keputusan lebih cepat serta akurat berbasiskan data.

BACA JUGA: Tingkatkan Customer Experience, WE+ Hadirkan Layanan Pelanggan Berbasis AI

Pada bidang pendidikan, AI memiliki potensi besar dalam menyelesaikan permasalahan kesenjangan dan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuannya untuk menjembatani kesenjangan pendidikan di kota dan pedesaan yang masih cukup tinggi.

Berdasarkan data Goodstat 2023, sebanyak 49% penduduk perkotaan berusia 15 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (SMA). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk pedesaan yang hanya 28%.

Selanjutnya, untuk penerapan ekonomi hijau, Google telah memanfaatkan AI melalui proyek Green Light. Google melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam rangka mengoptimalkan pengaturan lampu lalu lintas untuk mengurai kemacetan dan konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor.

“Proyek ini dengan memanfaatkan AI dan tren pergerakan kendaraan kendaraan di Google Maps untuk memodelkan pola lalu lintas. Pada tahun 2023, rekomendasi rekayasa lalu lintas yang dihasilkan dari proyek Green Light diperkirakan telah menurunkan 768 ton karbon dioksida,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS