Penjelasan Ending Last Bullet, Film Penutup Trilogi yang Epik!

marketeers article
Last Bullet (Foto: Netflix)

Last Bullet atau Balle Perdue 3 menjadi penutup yang memuaskan dari trilogi aksi Prancis Lost Bullet. Tak ayal, film ini berhasil debut dengan menduduki Top 10 Movies Non-English Netflix di 88 negara, termasuk Indonesia.

Dalam film ketiga ini, kisah balas dendam Lino mencapai puncaknya ketika ia harus menghadapi musuh lama yang juga mantan rekan polisi: Areski dan Resz. Ending kali ini mempertemukan semua konflik masa lalu, pengkhianatan, dan dendam yang telah dibangun sejak film pertama.

Lost Bullet dibuka dengan Areski, yang bersembunyi di Jerman dengan identitas baru setelah membunuh Charas di film pertama, kembali ke Prancis saat hidupnya terancam karena sabotase dan upaya pembunuhan yang didalangi oleh mantan komandannya, Resz.

Awalnya, Areski berniat kabur membawa uang hasil kejahatan dan memulai hidup baru. Namun, di sisi lain, dirinya masih dihantui rasa bersalah dan penyesalan lantaran pernah mengkhianati Charas, sahabat sekaligus polisi jujur yang percaya padanya.

BACA JUGA: Bintang Scream Bocorkan Perannya di Daredevil: Born Again Season 2

Kepulangan Areski pun terungkap tidak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga upaya menebus dosa. Hal ini tergambar saat ia mengunjungi tempat rongsokan dan mengambil kembali liontin Saint Christopher—simbol kepercayaan dan perlindungan yang dulu diberikan Charas padanya.

Sementara itu, Lino—tokoh utama trilogi—masih berjuang menyelesaikan dendamnya terhadap mereka yang telah membunuh Charas dan adiknya, Quentin. Ia pun bekerja sama dengan Julia, yang merupakan mantan rekannya.

Julia sendiri kini sedang berada di posisi sulit karena harus memilih antara hukum, cinta lama, dan realita korupsi di institusi mereka. Ia awalnya hanya ingin kabur bersama Lino ke Spanyol, namun situasi berubah saat Areski kembali dan menyeretnya ke dalam pusaran konflik baru.

Plot twist besar akhirnya muncul saat Kepala Polisi Moss, yang semula terlihat berpihak pada keadilan, ternyata melakukan kesepakatan rahasia dengan Resz. Moss menjanjikan informasi lokasi Areski kepada Resz, dengan imbalan dukungan politik untuk masa depannya.

BACA JUGA: Akankah Serial The Four Seasons Berlanjut ke Musim Kedua?

Padahal sebelumnya, ia seolah-olah mendukung Areski dan menjanjikan perlindungan melalui penahanan di Jerman. Keputusan Moss ini memperlihatkan bagaimana korupsi dan kepentingan pribadi merusak institusi hukum, sebuah tema yang konsisten di sepanjang trilogi Lost Bullet.

Menjelang akhir film, Resz pun menyusun rencana terakhirnya: melenyapkan semua orang yang bisa membahayakan posisinya. Bukan hanya Areski, ia bahkan mengkhianati Yuri—pembunuh bayaran setianya. Saat Yuri mengetahui bahwa ia juga akan dibunuh, ia akhirnya berbalik arah.

Di klimaks film, Yuri menyelinap ke dalam mobil Resz, membunuh pengawalnya, dan akhirnya menembak Resz di kepala. Kematian Resz menjadi simbol dari runtuhnya kekuasaan korup dan pengkhianatan yang akhirnya berbalik arah.

Setelah Resz tewas, Areski yang sudah terluka parah mencoba melarikan diri. Dalam kondisi sekarat, ia meminta Julia untuk menembaknya agar tidak tertangkap atau dibunuh oleh pihak lain.

Namun, Julia menolak. Lino yang kemudian datang, sempat berdiri menatap Areski. Momen hening itu berakhir saat Julia menembakkan senjatanya ke udara, memberi ilusi seolah Areski telah dieksekusi.

Kamera tidak memperlihatkan langsung kematian Areski, sehingga ending-nya bersifat ambigu. Apakah Areski benar-benar mati, atau Julia dan Lino memutuskan untuk membiarkannya hidup dengan cara lain? Jawabannya agaknya bergantung pada penafsiran masing-masing penonton.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

award
SPSAwArDS