Untuk menjadi sebuah brand besar tentu membutuhkan daya dan upaya yang tidak mudah. Selayaknya seorang atlet body builder. Mereka tidak serta merta mendapatkan tubuh yang dipenuhi otot-otot besar dalam semalam. Untuk mendapatkan tubuh ideal, mereka harus berlatih, membakar lemak, membentuk otot, dan mengeringkan otot mereka dengan usaha yang menguras tenaga, waktu, serta biaya. Seperti itu juga, sebuah brand yang ingin menjadi besar harus berupaya keras dan memerhatikan segala aspek pendukung, salah satunya dalah nilai kepemimpinan brand tersebut.
“Ada empat tingkatan yang harus diperhatikan oleh sebuah brand agar mampu menjadi pemimpin di tengah persaingan. Empat aspek tersebut meliputi Fisik (PQ), Intelektual (IQ), Sociability & Emotionality (EQ), dan Personability & Moral Ability (SQ),” papar Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. saat membuka acara WOW Brand Festive Day 2016 di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (03/03/2016)
Lebih rinci, Hermawan mengatakan bahwa penting bagi sebuah brand untuk memiliki fisik yang baik. Namun, jangan lupakan bahwa brand itu harus terlihat memiliki intelektual yang baik. Hal ini untuk membangun respek konsumen. Ketika Positioning, Differentiation, dan Brand (PDB) sudah bagus tapi Anda tidak bisa menjawab pertanyaan konsumen dengan baik, maka respek mereka akan menurun. Poin ini penting diperhatikan dan ditumbuhkan ke seluruh elemen dari brand, minikmal yang bersinggungan langsung dengan konsumen, seperti seorang sales person, call center, customer service.
“Dari sisi EQ, sociability dan emotionality penting diperhatikan. Sebuah brand harus bersifat friendly. Sehingga, emosional dari konsumen dapat tersentuh. Terakhir, SQ. Personability dan Moral Ability harus diseimbangkan. Brand harus memiliki visi, misi dan value yang jelas. Ingat, Jika sudah menjadi brand besar jangan terlalu sombong dan memposisikan diri di atas konsumen. Di sini brand kecil bisa masuk,” tutup Hermawan.
