Strategi lindung nilai (hedging) menggunakan kontrak berjangka Bitcoin (BTC Futures) dan Solana (SOL Futures) menunjukkan perbedaan pendekatan yang mencerminkan karakter masing-masing aset.
BTC Futures digunakan untuk lindung nilai jangka panjang oleh institusi besar, sedangkan SOL Futures lebih cocok untuk strategi taktis jangka pendek oleh pelaku DeFi.
BACA JUGA: BTC Cetak New All Time High, Harga Tembus US$ 72.000
Melansir dari laman PINTU Academy, perbedaan ini muncul karena karakteristik dasar Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan Solana sebagai platform blockchain berperforma tinggi. Stabilitas dan regulasi Bitcoin membuat btc futures menjadi pilihan utama bagi investor konservatif dan institusi besar.
“BTC Futures banyak digunakan untuk melindungi portofolio besar dari fluktuasi harga jangka panjang, sementara SOL Futures lebih sering digunakan untuk melindungi posisi aset dalam ekosistem DeFi,” seperti tertulis dalam siaran pers tersebut, dikutip Kamis (15/5/2025).
Harga BTC USDT Perp saat ini pada chart pergerakan harga berada pada US$ 95.956,8 dengan nilai tukar usdt idr chart sebesar Rp 16.566. Harga BTC Futures hari ini adalah sekitar Rp 1.589.524.392.
BTC Futures memiliki likuiditas tinggi di bursa besar dan diperdagangkan dalam berbagai kontrak standar serta mikro. Solana Futures, sebaliknya, tersedia di bursa umum dengan volume lebih rendah dan risiko likuidasi lebih tinggi.
Perbedaan juga terlihat dari segi volatilitas masing-masing aset. Harga BTC lebih stabil karena tidak bergantung pada ekosistem atau proyek tertentu, sedangkan SOL lebih mudah terpengaruh oleh perkembangan aplikasi atau gangguan teknis.
Penggunaan strategi lindung nilai BTC cenderung lebih sederhana, seperti membuka posisi short untuk mengantisipasi penurunan harga. SOL Futures sering kali memerlukan analisis tambahan terhadap risiko DeFi, staking, dan impermanent loss.
Dari sisi regulasi, BTC Futures memiliki keunggulan karena sudah diakui oleh regulator seperti Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Sebaliknya, status hukum Solana masih belum pasti, membuat SOL Futures memiliki risiko regulasi yang lebih tinggi.
Untuk studi kasus, penambang BTC dapat membuka posisi short senilai 50 BTC jika khawatir harga turun sebelum pencairan aset. Ini akan menyeimbangkan kerugian nilai aset spot dengan keuntungan dari posisi short futures.
Sementara itu, investor DeFi yang memiliki 1.000 SOL dalam liquidity pool bisa membuka posisi short SOL Futures. Strategi ini akan melindungi nilai jika terjadi bug jaringan atau penurunan drastis harga, meskipun menimbulkan risiko jika harga justru naik.
BTC Futures diperkirakan akan terus tumbuh seiring meningkatnya minat institusional dan dukungan regulasi. Solana Futures memiliki potensi di sektor DeFi, tetapi bergantung pada stabilitas ekosistem dan penerimaan pasar.
BACA JUGA: Harga BTC Tembus US$ 68.000, Hampir Sentuh Harga All-Time High
Solusi hedging yang ideal bergantung pada profil risiko dan eksposur masing-masing investor. BTC Futures cocok bagi mereka yang mengutamakan stabilitas, sedangkan Solana Futures menarik bagi pelaku pasar yang aktif dan responsif.
Secara keseluruhan, pemilihan instrumen futures harus mempertimbangkan risiko, karakter aset, serta tujuan investasi, baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang.