Peritel Asing Ini Siap Berkiprah di Indonesia

marketeers article
Impitan ekonomi makro pada kuartal pertama tahun 2015 ternyata tidak menghalangi niat peritel untuk melakukan ekspansi pasar. Bahkan, menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia, pertumbuhan gerai ritel dalam negeri telah mengungguli pertumbuhan gerai ritel di kawasan ASEAN.
 
Yongky Suryo Susilo, Staf Ahli Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (APRINDO) menjabarkan, pertumbuhan gerai ritel di Tiongkok selama lima bulan terakhir hanya 13%, malah pada akhir tahun 2014 terkoreksi 11%. Sebaliknya, gerai ritel di Indonesia tumbuh 18% per tahun dan akhir tahun lalu naik menjadi 19%. Ia juga mengatakan, peritel dalam negeri juga berpeluang untuk membuka lahan ritel baru, khususnya di luar Pulau Jawa. 
 
“Pulau Jawa sudah sesak dengan ritel. Beberapa department store memilih membuka gerainya di luar Pulau Jawa. Jikalau masih ada peritel yang berekspansi di Pulau Jawa, segmen yang disasar pun mengarah ke kelas atas. Sebaliknya, di luar Pulau Jawa, toko biasa saja, sudah pasti laku,” tuturnya.
 
Selain peritel dalam negeri, Yongky bilang, investor asing pun masih menganggap Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan untuk ekspansi ritelnya. “Kalau Jepang pada dasarnya suka bermain di ritel makanan. Namun ada juga yang di fesyen. Tetapi, kalau ritel Eropa dipastikan bermain di kategori gaya hidup, seperti fesyen,” tandasnya.
 
Sepanjang tahun 2014 saja, setidaknya ada tiga Penanaman Modal Asing (PMA) baru di sektor ritel. Di antaranya, ritel perabot rumah tangga IKEA asal Swedia, Courts asal Singapura, dan raksasa ritel asal Thailand, Central. Flasgship store perdana Central terletak di East Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta dengan memakan luas sekitar 20.000 m2. Sebelumnya, ritel asal Malaysia Parkson milik Lion Group lebih dulu melebarkan sayapnya di Indonesia, tepatnya di mal Central Point Medan dan The St. Moritz Jakarta.
 
Hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan ritel fesyen asal Amerika Serikat, American Eagle Outfitters, yang telah membuka gerai pertamanya di Central Park, Jakarta pada akhir tahun lalu. Ritel yang memiliki 1.000 toko di seluruh dunia ini berkomitmen membuka lima gerainya di kota besar Indonesia tahun ini, meliputi Jakarta, Surabaya, dan Medan.
 
Masih di kategori yang sama, perusahaan ritel terbesar Timur Tengah, LuLu International, akan segera membuka gerai pertamanya tahun ini yang terletak di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Ritel yang dinamai LuLu Hypermarket tersebut akan memuat satu supermarket dan satu department store, dengan luas lahan ritel mencapai 20.000 m2. Ritel yang berpusat di Abu Dhabi ini menyatakan akan membuka dua gerai lagi di Indonesia dalam dua tahun mendatang.
 
Sedangkan peritel asal Jepang lebih dulu mencium aroma segar pasar ritel Indonesia. Setelah sukses dengan Sogo, Seibu, Muji, dan Uniqlo, disebut-sebut ada tiga peritel fesyen kelas menengah dan atas Jepang yang segera masuk Ibu Kota. Mereka adalah Takashimaya, Ginza, dan Isetan. Satu dari tiga peritel itu dipastikan hadir di Jakarta tahun ini dengan konsep department store.
 
Sedangkan untuk mal, investor Jepang AEON telah woro-woro bakal membuka 20 mal di kawasan sub urban Jakarta hingga tahun 2023. Salah satu mal yang terletak di BSD City Serpong akan beroperasi pada awal tahun ini. Sedangkan sisanya akan berlokasi di Kota Delta Mas, Kota Mandiri Garden City Cakung – Jakarta Timur, Cibinong, dan kawasan Jabodetabek lain. Ketiga area yang disebutkan di atas, pembangunannya akan digarap pada pertengahan tahun ini.

Related

award
SPSAwArDS