Perkuat Citra, OVO Bangun Komunikasi di FEKDI 2022

marketeers article
OVO di ajang FEKDI 2022 (Foto: OVO)

OVO yang berfokus pada platform pembayaran digital dan layanan finansial turut mendukung Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022. Pada ajang yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian RI, OVO memperkuat positioning-nya lewat berbagai taktik komunikasi.

Mendukung transformasi dan sinergi digital tersebut, OVO kini menjadi platform pembayaran digital yang telah merangkul lebih dari 1,3 juta merchant QRIS dan membangun jaringan online to offline di lebih dari 8 juta titik di seluruh Indonesia. Perusahaan membangun positioning sebagai pintu digital yang menghubungkan jutaan masyarakat underbanked dan unbanked di Indonesia ke layanan keuangan digital.

Kolaborasi dan kontribusi OVO tersebut sesuai dengan tema acara dan pesan yang disampaikan pada pembukaan FEKDI 2022 oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Ajang ini mengangkat mengenai pentingnya sinergi dan inovasi yang inklusif diperlukan untuk memajukan bangsa agar dapat bersaing secara global.  Disampaikan juga oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto bahwa saat ini, Pemerintah tengah memaksimalkan peluang digitalisasi melalui implementasi sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diwujudkan melalui upaya penguatan kerjasama dan konektivitas pada lingkup regional maupun global di berbagai sektor.

“OVO terus berupaya untuk berkontribusi terhadap transformasi digital di Indonesia, baik  melalui kolaborasi dengan mitra swasta maupun pemerintah,” ujar Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO dalam laporannya.

Karaniya melanjutkan, OVO tengah berkolaborasi dengan BenihBaik untuk berdonasi melalui EDC paperless yang dimiliki OVO dalam program: Zero Paper One Million Trees Donate via QRIS. Selain itu, perusahaan juga menjalin kerja sama dengan PlasticPay dan menghadirkan vending machine dalam mengurangi sampah plastic.

“Kami juga telah menggelar peluncuran Drive-Thru Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP) untuk pembayaran pajak daerah dan layanan publik pertama di Indonesia yang berlokasi di Solo. Kami juga berkolaborasi dengan Bareksa dengan meluncurkan OVO integrasi pertama antara e-money dan e-investment di Indonesia,” tambah Karaniya.

Selanjutnya pada Side Event Dinner, OVO bersama 24 pimpinan Bank Indonesia (BI), bank, fintech dan asosiasi diperkenalkan oleh Perry sebagai mitra BI dalam melakukan transformasi digital dan bersama-sama memamerkan berbagai batik Nusantara hasil produk UKM binaan BI.

“Saat ini, OVO juga sedang mengurus izin Lembaga Persepsi Lainnya (LPL) dengan Kementerian Keuangan yang diharapkan OVO dapat menyediakan layanan pembayaran Obligasi Ritel (SBN). Kami juga ingin menghadirkan layanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dapat dilakukan melalui aplikasi OVO untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta percepatan dan pemulihan ekonomi,” tutup Karaniya.

Related

award
SPSAwArDS