Perlu Ditangani Segera, Kenali 4 Bahaya Dehidrasi pada Bayi

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
02 September 2024
marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123rF)

Kondisi dehidrasi pada bayi bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan, kondisi kekurangan cairan ini dapat berakibat fatal pada bayi dan balita.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, dehidrasi merupakan suatu kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan dengan yang diterimanya. Cairan tubuh berfungsi untuk menjaga fungsi normal tubuh, seperti pencernaan, sirkulasi darah, dan pemeliharaan suhu tubuh.

Kondisi ini rentan dialami oleh bayi dan balita, karena jumlah total cairan dalam tubuh bayi lebih tinggi, yaitu 70% dari berat badannya. Oleh sebab itu, mengutip dari laman KlikDokter, jika kondisi kekurangan cairan ditangani dengan cepat dan tepat, dehidrasi pada bayi bisa menimbulkan sejumlah komplikasi sebagai berikut:

BACA JUGA Bikin Dehidrasi! Ini 5 Minuman yang Perlu Dihindari saat Cuaca Panas

1. Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik merupakan efek dehidrasi pada bayi yang masuk dalam kategori kondisi gawat darurat. Kondisi ini menyebabkan jumlah cairan dalam pembuluh darah si kecil berkurang sehingga jantungnya tidak mampu mengirim cukup darah ke organ-organ vital. 

Akibatnya, fungsi organ terganggu dan lama-kelamaan rusak. Adapun tanda-tanda syok hipovolemik meliputi kaki dan tangan bayi dingin dan membiru, sangat sedikit pipis atau tidak sama sekali, bayi tampak lemas dan mengantuk, hingga hilang kesadaran karena kurangnya suplai darah ke otak.

2. Gangguan Ginjal dan Saluran Kencing

Kondisi kekurangan cairan yang cukup parah dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan elektrolit. Kondisi ini pada gilirannya dapat merusak ginjal bayi. 

Penurunan fungsi ginjal ringan hingga berat pun bisa terjadi. Akan tetapi, kerusakan ginjal ini bisa bersifat sementara, fungsinya akan kembali seperti sedia kala setelah dehidrasi teratasi. 

Kendati demikian, kerusakan ginjal juga bisa bersifat permanen dan menyebabkan masalah ginjal kronis atau darah tinggi. Tak sampai di situ, dehidrasi yang berlangsung lama atau berulang kali juga dapat memperbesar risiko infeksi di saluran kencing.

BACA JUGA Efek Samping Imunisasi Polio pada Bayi, Bisa Sebabkan Diare?

3. Kerusakan Otak

Kondisi dehidrasi berat juga berisiko menimbulkan kerusakan otak yang disebabkan oleh kurangnya oksigen akibat suplai darah berkurang saat terjadi syok hipovolemik. Tak hanya itu, kerusakan bisa disebabkan otak mengalami bengkak, sumbatan darah, atau perdarahan karena gangguan elektrolit dalam darah. 

Pada kondisi yang berat, bayi juga dapat mengalami kejang dan koma.

4. Koma dan Kematian

Dehidrasi berat ditambah dengan syok hipovolemik yang berkepanjangan dapat menyebabkan kegagalan sejumlah organ. Kondisi ini bisa menyebabkan koma hingga kematian apabila terlambat ditangani.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS