Peroleh Pinjaman, ASF Targetkan Pembiayaan Hingga Rp 25 Triliun

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Tahun ini, perekonomian Indonesia diprediksi akan lebih baik dari tahun lalu. Bank Indonesia memperkirakan ekonomi akan tumbuh antara 5-5,4%. Dengan angka pertumbuhan ini, tentunya secara riil akan ada banyak pembangunan di beragam sektor yang menggerakkan perekonomian. Dengan begitu, perputaran ekonomi ini pun akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Di sektor otomotif, selaras dengan prediksi pertumbuhan ekonomi negara, tahun ini juga dinilai akan mengalami pertumbuhan. Tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil nasional bisa mencapai 1,1 juta unit. Target penjualan ini pun membawa angin segar bagi perusahaan pembiayaan.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) yang tergabung dalam grup perusahaan pembiayaan Astra Credit Companies (ACC)  pun bersiap menyambut pertumbuhan tahun ini. Terlebih lagi, akhir tahun lalu ASF baru saja mendapat fasilitas pinjaman bilateral senilai US$ 150 juta dari salah satu bank besar di Asia.  Pada Bulan Desember 2016 ASF juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman Sindikasi dari bank-bank terkemuka di Jepang sebesar US$ 200 Juta.

Presiden Direktur ASF Jodjana Jody mengatakan bahwa fasilitas pinjaman sindikasi ini akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan ASF. “Keberhasilan ASF dalam memperoleh pinjaman sindikasi ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari sektor perbankan atas reputasi perseroan dalam mengelola bisnis pembiayaan dan prospek bisnis ASF ke depan,” tambah Jody.

ASF menargetkan pembiayaan sebesar Rp 25 Triliun di tahun 2017 sedangkan ACC secara grup menargetkan pembiayaan sebesar Rp 27 Triliun. ASF merupakan perusahaan pembiayaan otomotif yang terdiri dari pembiayaan mobil baru, pembiayaan mobil bekas dan pembiayaan alat berat. Selain itu ASF juga melayani Pembiayaan Properti, Pembiayaan Pendidikan, Pembiayaan Perjalanan dan Pembiayaan Multiguna.

Selain lewat pinjaman, ASF juga sedang dalam proses penerbitan obligasi korporasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Tahap III yang rencananya akan diterbitkan pada kuartal I tahun 2017. Tahun 2017 ini, ASF tetap mengandalkan pendanaan dari pinjaman perbankan, penerbitan obligasi perusahaan dan sumber pendanaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan modal kerja pembiayaannya. “Gearing Ratio ASF atau rasio hutang terhadap modal yang tergolong sehat sekitar 4X pada tahun 2016 lalu,” pungkas  Jody.

Related

award
SPSAwArDS