Pertamina Jawa Timur Giat Edukasi Pemakaian Pertamax

profile photo reporter Novia Sari
NoviaSari
04 Februari 2015
marketeers article

Pemerintah memberikan waktu selama dua tahun kepada Pertamina agar dapat menggiring masyarakat untuk mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dari jenis RON 88 (premium) ke jenis RON 92 non subsidi (pertamax). Waktu ini juga dirasa cukup bagi Pertamina untuk melakukan peralihan kilang produksi dari premium ke pertamax.

Premium memang masih memegang pasar yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pertamax, terlebih dengan turunnya harga premium saat ini dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter sehingga menjadikan selisih harga antara premium dan pertamax (Rp 8.000 per liter) kembali tinggi.

“Masih adanya subsidi untuk bahan bakar minyak jenis premium ini memang masih mempengaruhi tingginya permintaan premium dan membuat Pertamina kewalahan. Padahal sebetulnya standar dari kendaraan yang ada di Indonesia sebagian besar mengharuskan menggunakan kualitas BBM dengan RON di atas 90,” kata Ibnu Choldum, Retail Fuel Marketing Region Manager V PT Pertamina Persero kepada Marketeers di Kantor PT Pertamina, Wonokromo, Surabaya, Selasa (03/02/2015).

Ibnu menambahkan, walaupun pengguna premium masih mendominasi, tetapi persentase kenaikan permintaan pertamax melonjak sangat tinggi. Selama tahun 2014, penjualan pertamax mencapai sebanyak 27.600 kilo liter untuk wilayah Jawa Timur. Ada kenaikan sekitar 25% dari tahun 2013. Hal tersebut disebabkan selisih harga premium sebelumnya (Rp 7.600) yang tidak jauh berbeda dengan harga pertamax (Rp 8.000).

Saat ini, Pertamina mengelola enam kilang, yakni Dumai dengan kapasitas 170 MBSD (million barel steam per day), Plaju (118 MBSD), Balongan (125 MBSD), Cilacap (348 MBSD), Kasim (10 MBSD), serta Balikpapan (260 MBSD). Dari sekian kilang yang beroperasi, hanya kilang Balongan saja yang bisa memproduksi pertamax. Ke depannya, diharapkan selama dua tahun, pertamax secara bertahap dapat mewujudkan keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan pertamax di Indonesia dengan melakukan pembaruan kilang yang ada.

Di samping menyediakan ketersediaan produk, ada beberapa program promosi lainnya yang dilakukan Pertamina agar masyarakat lebih teredukasi mengenai pentingnya penggunaan BBM non subsidi ini. Edukasi tersebut di antaranya, untuk area Jawa Timur Pertamina menggalangkan voucher Bahan Bakar Khusus (BBK) untuk setiap pembelian pertamax. Voucher tersebut dapat digunakan sebagai diskon di merchant-merchant yang sudah bekerjasama dengan Pertamina. Outlet-outlet yang saat ini belum menjual pertamax juga didorong untuk menyediakan pertamax sampai ke pelosok daerah.

Related

award
SPSAwArDS