PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menjual sebanyak 864.000 ton emisi karbon sejak menyediakan kredit karbon pada September 2023. Capaian tersebut setara dengan menanam 34,5 juta batang pohon.
Dicky Septriadi, Corporate Secretary Pertamina NRE menjelaskan perusahaan pelat merah ini menjadi pelopor penyedia kredit karbon di Indonesia. Dia bilang jika ekosistem perdagangan karbon telah terbentuk dengan baik, maka akan berkontribusi secara signifikan dalam menekan emisi karbon.
BACA JUGA: Pertamina NRE Bidik Pengembangan Gas di Afrika Selatan
“Kredit karbon ini dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Area Lahendong Unit 5 dan 6 yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina NRE,” kata Dicky melalui keterangan resmi, Rabu (19/2/2025).
Pertamina NRE memiliki berbagai portofolio bisnis hijau yang berpotensi untuk menjadi sumber kredit karbon untuk diperdagangkan.
BACA JUGA: Penjualan Kredit Karbon Pertamina NRE Meningkat, Tembus 565 Ribu Ton
Melalui perdagangan karbon, suatu perusahaan, organisasi, ataupun individu dapat mengurangi emisi karbon dari aktivitas yang dilakukannya dengan cara membeli kredit karbon dari perusahaan yang menjualnya. Perusahaan penjual menghasilkan kredit karbon dari inisiatif atau proyek hijau yang dikelolanya dan telah terverifikasi oleh suatu lembaga khusus.
Selain itu tambah Dicky, Pertamina NRE aktif mengedukasi masyarakat dan industri mengenai keberlanjutan lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan acara kegiatan rendah emisi karbon atau Carbon Neutral Event sebagai bentuk kampanye kesadaran lingkungan.
“Dengan inisiatif yang menyentuh keseharian masyarakat ini, Pertamina NRE mengajak masyarakat bagaimana caranya untuk memiliki udara yang lebih bersih dan kehidupan lebih ramah lingkungan,” katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk