Phillips Future Health Index 2022 Ungkap Prioritas Pimpinan Layanan Kesehatan

marketeers article
Sumber: Royal Phillips

Royal Philips, perusahaan teknologi kesehatan mengumumkan temuan dari laporan Indonesia Future Health Index (FHI) 2022 tentang ‘Pengaturan Ulang Layanan Kesehatan: Prioritas bergeser saat para pemimpin layanan kesehatan menavigasi perubahan dunia’ pada Rabu (14/09/2022). Laporan ini mengeksplorasi bagaimana para pemimpin layanan kesehatan memanfaatkan kekuatan data dan teknologi digital untuk mengatasi tantangan utama yang muncul di masa pandemi.

Pandemi terus menghadirkan tantangan dari segi sumber daya, sistem, serta penyediaan perawatan di setiap kesempatan dan di setiap negara di seluruh dunia. Menurut Pim Preesman, President Director Phillips Indonesia, para pimpinan layanan kesehatan mulai melakukan pengaturan ulang.

“Kami melihat para pimpinan layanan kesehatan mulai fokus kembali pada sejumlah prioritas baru, dan yang sudah ada. Mulai dari masalah kekurangan staf, memperluas pemberian perawatan, hingga memanfaatkan data besar, serta analitik prediktif saat mereka menavigasi realitas baru dalam manajemen medis,” kata Pim.

Berdasarkan laporan Future Health Index 2022, para pimpinan layanan kesehatan Indonesia memiliki pandangan positif tentang dampak analitik prediktif yang dapat memengaruhi berbagai aspek perawatan. Sebanyak 93% responden percaya bahwa teknologi dapat memberikan dampak positif pada pengalaman pasien. Sementara 90% percaya pada hasil kesehatan dan 89% percaya pada perawatan berbasis nilai.

Namun demikian, dalam laporan Future Health Index 2022, terdapat beberapa tantangan kesehatan terkait dengan ketimpangan dalam penyediaan layanan sebagai akibat dari perbedaan geografis dalam penerapan teknologi canggih.

Infrastruktur teknologi layanan kesehatan lebih berkembang di lingkungan perkotaan. Sedangkan di daerah pedesaan agak sulit dilakukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya internet yang memiliki kecepatan tinggi. Nyatanya, angka penetrasi internet di beberapa wilayah Indonesia hanya mencapai 3%.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pimpinan layanan kesehatan Indonesia memprioritaskan elemen-elemen dasar teknologi kesehatan digital. Berdasarkan laporan Future Health Index 2022, sebanyak 26% responden menyatakan bahwa prioritas utama mereka adalah meningkatkan infrastruktur teknologi di fasilitas mereka. Dibandingkan dengan rata-rata global yang sebanyak 20%, sebanyak 31% responden lebih cenderung memprioritaskan keamanan data dan privasi.

Setelah teknologi inti diimplementasikan, akan muncul fokus baru untuk memperluas isu-isu layanan kesehatan dan sosial. Dalam tiga tahun ke depan, 27% responden berencana untuk terus bersiap menghadapi krisis. Sementara 19% responden mengatakan, mereka berencana untuk menerapkan praktik yang berkelanjutan di rumah sakit mereka.

Fokus baru ini juga tidak terlepas dari investasi pada inovasi layanan kesehatan. Sebanyak 47% responden berinvestasi pada rekam medis digital, sedangkan 44% lainnya memprioritaskan pusat-pusat operasi klinis.

Kedua angka ini secara signifikan lebih besar daripada rata-rata global yaitu sebesar 39% dan 22%. Saat melihat keuntungan dari investasi ini, para pimpinan layanan kesehatan berharap untuk mengalihkan perhatian mereka ke aspek layanan yang lebih canggih secara digital selama tiga tahun mendatang.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS