PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik ASEAN Versi Fortune Southeast Asia 500

PT PLN (Persero) kembali menjadi perusahaan utilitas terbarik di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) versi Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. Capaian ini merupakan yang kedua kalinya didapatkan perusahaan dalam dua tahun berturut-turut.
Pengakuan prestisius ini diraih berkat kinerja keuangan impresif sepanjang 2024, di mana PLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp545,4 triliun. Raihan tersebut meningkat 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp487,38 triliun.
BACA JUGA: Setoran PLN untuk Negara Capai Rp 65,59 Triliun pada 2024
Dalam daftar 500 perusahaan terbesar di ASEAN yang disusun berdasarkan pendapatan, PLN menempati posisi teratas di sektor utilitas. Posisi ini mengungguli perusahaan-perusahaan sejenis dari negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan buah dari transformasi menyeluruh yang dijalankan PLN sehingga mampu menjadi entitas yang lebih adaptif, efisien, dan kompetitif di tingkat global.
BACA JUGA: Naik 11,9%, Laba Bersih PLN Capai Rp 17,76 Triliun pada 2024
“PLN terus berkomitmen untuk memberikan layanan kelistrikan terbaik bagi masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang berada di pelosok negeri. Peringkat tertinggi ini kami raih untuk kedua kalinya secara berturut-turut, dan menjadi kebanggaan tidak hanya bagi PLN, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia karena menandai posisi kita di pentas ekonomi regional dan global,” ujar Darmawan melalui keterangan resmi, Jumat (20/6/2025).
Sepanjang tahun 2024, PLN mencatatkan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh), tumbuh 6,17% dibandingkan realisasi 2023. Angka ini bahkan melampaui target Pemerintah yang ditetapkan sebesar 299,99 TWh atau setara 102,08% dari target.
Penjualan listrik ini menjadi kontributor utama terhadap pendapatan PLN, dengan nilai mencapai Rp 353,17 triliun, naik dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan performa solid ini, PLN juga berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 17,76 triliun.
Tak hanya unggul di sektor utilitas, secara keseluruhan PLN berhasil menempati posisi ke-6 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, yang memuat 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di kawasan.
“Capaian ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadi bagian dari Top 500 Global Company. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan dukungan pemerintah yang menjadi fondasi kuat dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata Darmawan.
Di sisi lain, Nicholas Gordon, Asia Editor Fortune, turut menyoroti pentingnya posisi PLN dalam lanskap ekonomi kawasan. Ia menyatakan bahwa kehadiran PLN dalam daftar peringkat atas mencerminkan signifikansi sektor energi di ASEAN.
“Peringkat ke-6 berdasarkan pendapatan tahun ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Peringkat ini menyoroti satu sektor penting dari daftar ini, yaitu energi, baik itu pemanfaatan sumber daya, pembangkitan listrik, maupun transmisi listrik sebagai sektor dominan dalam Southeast Asia 500, yang menyumbang hampir sepertiga dari total pendapatan daftar tersebut,” kata Gordon.
Gordon juga mencatat dominasi Indonesia dalam daftar tahun ini dengan jumlah 109 perusahaan, mengungguli Thailand (100 perusahaan), Malaysia (92), Singapura (81), dan Vietnam (76).
Dengan pencapaian ini, PLN tak hanya menunjukkan ketangguhan sebagai perusahaan utilitas, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam kancah ekonomi regional.