PLN Mulai Bangun PLTA Cisokan, Investasi Capai US$ 850 Juta

marketeers article
Kembangkan Listrik Hijau, PLN Hasilkan 394 GWh dari Cofiring 33 PLTU. (FOTO: Dok PLN)

PT PLN (Persero) mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cisokan dengan kapasitas 4 x 260 megawatt (MW) dengan investasi sekitar US$ 850 juta. Pembangkit yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, Jawa Barat ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2027. 

Peresmian pembangunan PLTA ini ditandai dengan groundbreaking yang dilakukan secara virtual dari Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris A Yahya menjelaskan agenda transisi energi Indonesia punya rencana mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). 

Untuk itu, kata Harris perlu ada pengganti dari PLTU ini. Tidak hanya dari sisi besaran kapasitas saja tetapi juga bisa menjadi baseload sehingga PLN tetap bisa mengalirkan listrik yang andal.

“Dalam transisi energi ini kita juga harus bicara soal pasokan listrik yang tidak hanya andal tetapi menggunakan energi bersih untuk bisa menghindari emisi gas rumah kaca. PLTA menjadi salah satu jenis pembangkit yang bisa menjadi baseload ini,” ujar Harris.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan dengan dimulainya pembangunan PLTA Cisokan ini sebagai wujud komitmen PLN dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan bauran pembangkit EBT. Apalagi, PLN juga mempunyai agenda untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), di mana butuh pengganti yang bisa menjadi baseload. 

“PLTA ini adalah yang pertama di Indonesia dengan teknologi pump storage. Ini adalah terobosan luar biasa, karena membuat fungsi PLTA menjadi seperti power storage yang bisa sangat efisien sekaligus andal untuk diaktivasi terutama saat kondisi beban puncak. Dan tentunya akan menambah keandalan sistem yang lebih besar,” ujar Darmawan.

PLTA Cisokan ini dibangun menggunakan Roller Compacted Concrete (RCC) yang mana pada bendungan atas dan bawah memanfaatkan sumber daya air sungai Cisokan yang merupakan anak sungai Citarum. PLN akan lebih dulu membangun bendungan dari hulu sampai hilir serta infrastruktur kelistrikan sepanjang 27 kilometer sepanjang aliran sungai.

Melalui teknologi Pumped Storage, maka saat beban listrik sedang puncak, PLTA ini bisa mengalirkan sistem debit air sehingga bisa memutar turbin dan memberikan pasokan listrik tambahan. Sementara itu, saat beban kelistrikan Jawa Bali sedang turun, maka PLTA ini bisa langsung mengembalikan debit air melalui tunnel.

Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Mega Proyek dan EBT PLN menjelaskan selain sebagai pembangkit pemikul beban puncak, PLTA PS Upper Cisokan juga dapat difungsikan sebagai pengatur frekuensi, spinning reserve serta untuk memperbaiki beban dasar dan load factor system

“Diharapkan dengan beroperasinya PLTA PS Upper Cisokan nanti, dapat berkontribusi dalam peningkatan bauran EBT sebesar 0,56 persen dan pengurangan CO2 sebesar 7,3 juta ton CO2e pada tahun 2040,” ujar Wiluyo.

Ai Sadiyah, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat menjelaskan PLTA ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Jawa Barat. Pembangunan ini selain menjadi bagian upaya pemerintah dan PLN dalam transisi energi nasional, juga bisa memberikan sumbangsih bagi pembangunan di Jawa Barat.

Provinsi Jawa Barat, lanjut Ai, punya potensi EBT baik surya, bayu maupun panas bumi dan juga hydropower. Dengan dimulainya PLTA Cisokan ini menjadi poin awal dalam pengembangan EBT di Jawa Barat. 

“Ini juga sebagai wujud komitmen kami dalam menyokong transisi energi nasional. Kami berharap PLTA ini bisa juga meningkatkan keandalan kelistrikan di Jawa. Pengembangan EBT ke depan bisa terus didorong untuk target transisi energi nasional,” ujar Ai.

Related

award
SPSAwArDS