Porter Ajak UKM Tambah Pemasukan Baru

marketeers article

Distribusi menjadi bagian dari proses bisnis yang tidak boleh dianggap enteng. Bahkan, distribusi menjadi bagian elementer sebuah bisnis. Artinya, tak ada gunanya memiliki produk bagus kalau produsen tidak bisa mengantarkan produk tersebut hingga konsumen. Dan, inilah yang menjadi permasalahan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) saat ini. Terlebih di era digital yang mana mereka harus bersaing dengan para pemain e-commerce besar.

Melihat persoalan tersebut, PT Porter Primalayan Utama membangun layanan logistik yang diberi nama Agen Porter. Agen Porter ini terbentuk sejak tahun 2015 dan dimaksudkan sebagai solusi terhadap persoalan logistik. Agen Porter ini berbasis teknologi dalam bentuk aplikasi yang dioperasikan dengan gampang.

“Ide awal kami adalah menghadirkan layanan logistik yang terjangkau. Kala itu untuk mengurangi kesenjangan harga komoditas akibat keterbatasan logistik. Kami memikirkan sebuah layanan logistik yang terintegrasi dan bersifat memberdayakan sebanyak mungkin orang,” ujar Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer PT Porter Primalayan Utama.

Apa yang unik dari Agen Porter ini? Sesuai namanya, Agen Porter merupakan jaringan logistik yang melibatkan sebanyak mungkin orang sebagai porter, khususnya di daerah-daerah pelosok. Uniknya lagi, Agen Porter ini menyasar para pelaku UKM. Sembari mereka mengelola usaha dari toko atau warung, mereka juga melayani jasa pengantaran barang melalui jaringan Agen Porter ini.

Jessica mengatakan, pelaku UKM bisa dengan mudah mengirimkan barang dagangannya dan membuka pendapatan lain dari proses pengiriman barang yang dikelolanya. Alasan penamaan program Agen Porter karena semua pelaku UKM bisa menjadi operator logistik dengan hanya bermodal rumah atau lokasi usaha. Tidak memerlukan outlet khusus seperti agen logistik pada umumnya.

“Agen Porter hanya memerlukan ponsel pintar, aplikasi Porter, dan koneksi internet. Nantinya, konsumen bisa mengantarkan barang ke kios-kios mereka dan meminta porter kami lewat aplikasi untuk menjemput barang tersebut. Jadi, Agen Porter mendapatkan pembayaran langsung dari konsumen yang mengirimkan barang,” papar Jessica.

Agar menjangkau lebih banyak porter, Agen Porter menggelar beragam komunikasi pemasaran, baik secara offline maupun online. Aktivasi dalam bentuk event dan lokakarya, sambung Jessica, masih cukup mumpuni untuk mengedukasi masyarakat. Apalagi tidak semua masyarakat saat ini sudah lihai memanfaatkan teknologi digital.

“Kami juga menggandeng beberapa komunitas pedagang. Mereka antara lain, Sahabat UMKM, SB1M, Rumah Siap Kerja, Tangan Di Atas, dan banyak lainnya,” tutup Jessica.

Selengkapnya baca di Majalah Marketeers edisi Desember 2019 – Januari 2020.

Related

award
SPSAwArDS