Privasi, Disukai Perempuan Saat Bermedia Sosial

marketeers article
Students in library, teenage girl (18-19) using laptop in foreground

Salah satu isu media sosial yang santer menjadi pemberitaan di Indonesia adalah bagaimana Jakarta bertransformasi menjadi kota dengan aktivitas digital yang sangat sibuk. Selain disebut sebagai ibu kota Twitter dunia, Jakarta juga menjadi kantong pertumbuhan pengguna Facebook yang besar. Tak hanya itu, Path yang relatif merupakan media sosial baru, hampir tak mengalami kesulitan untuk melakukan penetrasi ke pasar Indonesia meski cukup sukar menembus pasar di negara-negara lain.

Karena itu, tak aneh bila tiga nama itu sejak beberapa tahun lalu mengumumkan pembukaan kantornya di Tanah Air. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa lebih dekat dengan pasar potensial guna meraih pertumbuhan bisnis yang signifikan. Namun, apakah hal yang sama juga terjadi dengan kota-kota lain di Indonesia?

Untuk mengetahui hal ini, MarkPlus Insight melakukan riset di kota Solo, Jawa Tengah, yang melibatkan 650 responden. Dalam studi yang bertajuk MarkPlus Insight Consumer Study 2015 itu, ternyata penetrasi media sosial di kota Solo masih relatif rendah. Hanya 25% dari responden yang mengaku aktif mengakses media sosial. Sejauh ini, tingkat penetrasi media sosial memang banyak dikaitkan dengan layanan internet yang lambat. Namun, hal ini nampaknya akan segera berubah seiring pengembangan jaringan 4G yang kian digalakkan oleh para operator Indonesia.

(Sumber: MarkPlus Insight Consumer Study 2015 – Solo)

Studi ini juga menemukan fakta bahwa Facebook menjadi jejaring sosial yang paling populer. Meski begitu, ada temuan menarik lain yang menunjukkan perbedaan popularitas media sosial di antara responden perempuan dan laki-laki. Microblogging Twitter ternyata lebih populer di kalangan responden laki-laki sementara media sosial lain, termasuk Instragram dan Path, lebih populer di tengah-tengah responden perempuan.

Seperti diketahui, Path adalah media sosial yang memungkinkan pengguna berbagi status dengan teman-teman dekat. Dengan begitu, Path lebih menjaga privasi daripada Facebook dan media sosial lainnya. Bisa jadi, ini adalah alasan kaum perempuan lebih suka menggunakan Path dalam interaksi digitalnya.

Di samping itu, Instagram juga semakin menarik minat Netizen perempuan. Hal ini dikonfirmasi temuan Pew Research Social media Update 2014. Studi yang melibatkan 1.597 responden ini menemukan sebanyak 29% pengguna perempuan mengakses Instagram, lebih tinggi dari responden laki-laki yang hanya 22%. Responden yang dilibatkan adalah para pengguna aktif Internet dengan usia di atas 18 tahun.

Untuk mengetahui berbagai insights menarik tentang pemasaran dan dunia bisnis, simak temuan-temuan MarkPlus Insight melalui tautan ini.

Related

award
SPSAwArDS