PTBA Siapkan Tiga Strategi untuk Jadi Perusahaan Energi dan Kimia

marketeers article
default

PT Bukit Asam Tbk (IDX: PTBA) berambisi untuk menjadi perusahaan energi dan kimia yang peduli lingkungan. Transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Perusahaan juga berupaya meningkatkan kontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional. PTBA memiliki tiga strategi khusus untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Pertama, peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). 

BACA JUGA: PTBA Gandeng Perguruan Tinggi Kembangkan Teknologi Dekarbonisasi

PTBA sejauh ini telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. Kemudian baru-baru ini, PTBA menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG). 

“PTBA mengantisipasi bahwa ke depan EBT akan semakin dapat bersaing dengan energi fosil. Seiring dengan perkembangan teknologi, EBT akan semakin efisien. Maka diversifikasi bisnis dilakukan PTBA,” kata Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

BACA JUGA: Ekspansi ke Energi Baru Terbarukan, PTBA Bangun PLTS

Kedua, yaitu hilirisasi batu bara dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, sebagai area untuk pengembangan bisnis. Hilirisasi yang dilakukan PTBA yaitu proyek Coal to Dimethyl Ether (DME) sebagai bentuk komitmen perusahaan atas terbitnya Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Jokowi. 

“Ini merupakan portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah,” ujar Arsal.

Ketiga, Carbon Management Program yang mengintegrasikan target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan. PTBA telah memiliki serangkaian program untuk memangkas emisi karbon. 

Hal itu mulai dari mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik, sistem menerapkan pelaporan produksi secara real time dan daring, hingga reklamasi untuk memulihkan lahan bekas tambang. 

“Transformasi tengah dijalankan PTBA untuk menjawab tantangan di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, PTBA optimistis dapat menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan terus berkontribusi untuk ketahanan energi nasional,” tuturnya.

Related

award
SPSAwArDS