Pupuk Kaltim Manfaatkan Lahan Bekas Tambang untuk Masyarakat

marketeers article
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi melakukan penanaman pohon bersama dengan karyawan. | Foto: Pupuk Kaltim

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) turut ambil bagian dalam target Indonesia mencapai net zero emission pada tahun 2060. Langkah yang diambil perusahaan dalam melakukan pemulihan lahan bekas tambang dan penanaman pohon yang diperkirakan mampu menyerap karbon.

Pupuk Kaltim telah melakukan penanaman sekitar 23.000 tanaman di lahan seluas 32,4 hektare. Penanaman ini dilakukan di enam lokasi berbeda di Desa Makroman, Samarinda dan Monterado, Kalimantan Barat lalu Desa Ciemas, Sukabumi, Taman Kasih Sayang (Takasay, Kota Bontang), Tropical Orchard-1 PKT, Mangrove Maratua.

Penanaman pohon ini ditegaskan perusahaan terjamin keberlanjutannya. Pasalnya, mereka telah bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan hasil panen dari tanaman tersebut untuk kesejahteraan warga.

BACA JUGA: PKT Targetkan 75 Ribu Ton Amonium Nitrat Untuk Kurangi Impor

“Dalam melahirkan inisiatif, kami selalu berupaya agar program tersebut memiliki efek yang berganda. Sebab itu, dalam kegiatan dekarbonisasi melalui penanaman pohon yang berdampak pada lingkungan, kami selalu melibatkan masyarakat lokal. Pohon yang dipilih pun yang bisa dipanen, yang hasilnya dapat dirasakan oleh petani atau masyarakat lokal yang terlibat,” kata Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim dalam pernyataan resminya.

Bicara mengenai lahan bekas tambang, sesungguhnya pihak pemerintah terus menunjukkan perhatian dalam upaya memperbaiki kualitas lingkungan. Pada umumnya, tanah pada lahan bekas tambang tidak subur karena tingkat keasaman tanah yang tinggi.

BACA JUGA: PKT Bagikan Cara Pemupukan Tepat agar Hasil Panen Maksimal

Karena itu, perusahaan menggunakan teknologi pertanian bernama Smart Bio Ball yang ramah lingkungan, untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang. Dengan begitu, lahan bekas tambang dapat kembali subur dan hijau.

“Komitmen untuk bisa mencapai target perusahaan dalam pengurangan emisi karbon hingga 32,50% di tahun 2030 akan terus berlanjut. Kami akan terus bergerak dengan orientasi pada sumber daya terbarukan yang selalu mendukung,” tutur Rahmad.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS