Raih Laba Rp 2,76 Triliun, Hutama Karya Masuk Fortune Southeast Asia 500

PT Hutama Karya (Persero) mencetak prestasi gemilang dengan masuk dalam jajaran Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis pada 17 Juni 2025, perusahaan ini menempati peringkat ke-177 sekaligus menjadi BUMN infrastruktur terbaik asal Indonesia.
Keberhasilan ini diraih berkat capaian pendapatan konsolidasi tahun fiskal 2024 sebesar Rp 30,25 triliun dan laba bersih mencapai Rp 2,76 triliun. Hutama Karya juga menjadi satu dari 109 perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar, memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara (ASEAN) dengan total pendapatan US$ 321,8 miliar dan laba bersih US$ 31,4 miliar pada 2024.
BACA JUGA: Hutama Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan di IKN Senilai Rp 603,8 Miliar
Adjib Al Hakim, VP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya menegaskan, pencapaian ini adalah hasil dari transformasi menyeluruh dan inovasi berkelanjutan sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur nasional. Rekognisi ini menjadi bukti pengakuan global atas pertumbuhan perusahaan, mulai dari aspek keuangan, pengembangan bisnis, hingga investasi.
“Peningkatan jumlah kontrak baru pada proyek-proyek strategis dan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menyumbang pendapatan signifikan bagi perusahaan,” ujar Adjib melalui keterangan resmi, Rabu (18/6/2025).
BACA JUGA: Naik 47,7%, Laba Bersih Hutama Karya Capai Rp 2,7 Triliun
Lebih lanjut, pendapatan Hutama Karya pada 2024 tercatat naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26,93 triliun, sedangkan laba bersih tumbuh hampir 48% dari Rp 1,87 triliun pada 2023. Total aset perusahaan juga melonjak menjadi Rp 196,04 triliun, menandai penguatan fundamental keuangan yang berkelanjutan.
Dari sisi tenaga kerja, Hutama Karya kini didukung oleh lebih dari 2.100 Sumber Daya Manusia (SDM). Fortune dalam rilis resminya menyoroti ASEAN kini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global, dengan total pendapatan perusahaan dalam daftar mencapai US$ 1,82 triliun pada 2024, naik dari US$ 1,79 triliun dari tahun sebelumnya.
Adjib bilang, capaian ini menegaskan peran Hutama Karya sebagai penggerak utama pembangunan nasional dan penguatan daya saing Indonesia di ASEAN. Hal ini sejalan dengan posisi Indonesia yang menempatkan 109 perusahaan dalam daftar Fortune Southeast Asia 500, dengan total pendapatan US$ 321,8 miliar dan laba bersih mencapai US$ 31,4 miliar, di mana sektor energi, keuangan, dan konstruksi menjadi kontributor utama.
Selain memperluas portofolio melalui proyek KPBU seperti Jalan Trans Papua, Hutama Karya juga berhasil menyelesaikan proyek gedung pendidikan dan fasilitas kesehatan, sumber daya air, transportasi, dan energi di berbagai wilayah.
Sepanjang 2024, perusahaan menambah 83,9 kilometer (km) jalan tol baru pada JTTS, merampungkan proyek-proyek diantaranya seperti RSIA Sardjito, Menara Turyapada, Underpass Joglo, Fender Jembatan Pulau Balang, hingga PLTGU Muara Tawar dan Tambak Lorok.
Hutama Karya juga mengoperasikan sejumlah ruas tol strategis di Sumatera, menandai satu dekade penugasan JTTS yang semakin memperkuat konektivitas nasional.
“Keberhasilan Hutama Karya dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 selama dua tahun berturut-turut menjadi validasi atas kiprah dan kontribusi berkelanjutan perusahaan dalam membangun infrastruktur dan daya saing bangsa di kancah regional ASEAN,” tutup Adjib.
Dengan fondasi keuangan yang kuat, inovasi dan kepemimpinan yang adaptif, Hutama Karya siap melangkah lebih jauh sebagai pengembang infrastruktur terdepan di Indonesia hingga ASEAN.