Raih Pendanaan, Otoklix Genjot Digitalisasi Layanan Bengkel

marketeers article

Perusahaan penyedia layanan online to offline untuk aftermarket otomotif, Otoklix, resmi mengantongi pendanaan dengan jumlah total US$ 2 juta (sekitar Rp 28,5 miliar). Ini merupakaan pendanaan putaran terakhir yang dipimpin Surge, program milik Sequioa Capital India.

Berdiri pada tahun 2019, Otoklix memiliki misi untuk menjembatani kesenjangan antara pemilik kendaraan dengan industri bengkel umum. Otoklix menghadirkan pengalaman perawatan kendaraan yang baru bagi konsumen. Selain itu, mereka juga mendekatkan bengkel-bengkel dengan pemilik kendaraan serta menjadi solusi menghemat biaya.

Aplikasi Otoklix bisa membantu pengguna untuk membuat reservasi layanan dari bengkel umum terdekat. Layanan dan harga pun sudah terstandarisasi. Para pemilik kendaraan juga mendapatkan garansi untuk setiap transaksi di bengkel mitra Otoklix serta dapat melacak riwayat perbaikan atau perawatan.

Sumber: Otoklix

Pendanaan yang diterima dari program Surge rencananya akan digunakan untuk memperluas bisnis mereka. Otoklix menargetkan 500 mitra bengkel dengan 100.000 mobil per bulan dan 75% pendapatan dari total pengadaan barang dan suku cadang oleh bengkel-bengkel mitra pada Desember 2021.

“Kondisi industri aftermarket otomotif di Indonesia saat ini membuat konsumen kesulitan karena kurangnya transparansi informasi. Misi kami adalah untuk membantu bengkel umum melalui proses yang terstandarisasi, membuat layanan perawatan otomotif lebih tersedia dan lebih mudah bagi komunitas yang lebih luas,” ujar Martin Suryohusodo selaku Co-Founder Otoklix.

Tidak hanya menguntungkan bagi pemilik kendaraan, bengkel-bengkel pun ikut mendapatkan solusi. Pasalnya, Otoklix menyediakan Manajemen Hubungan Pelanggan dan Manajemen Rantai Pasokan. Keduanya bisa digunakan untuk meningkatkan penghasilan serta efisiensi operasional.

Saat ini, ada lebih dari 100 anggota bengkel aktif dan 10.000 mobil yang diservis setiap bulan, Otoklix optimistis memimpin industri aftermarket otomotif Indonesia. Industri ini diperkirakan mengalami pertumbuhan hingga US$ 15 miliar pada tahun 2025.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS