Ralali.com Dorong Digitalisasi Pasar Grosir Asemka

marketeers article

Data Global Web Index menunjukkan bahwa 86% masyarakat Indonesia melakukan transaksi daring pada 2018. Di tahun yang sama, Bank Indonesia mencatat bahwa transakasi e-commerce mencapai Rp 77,766 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar daring memiliki potensi yang menjanjikan. Apalagi, penetrasi internet dan gawai juga terus meningkat setiap tahunnya yang membuat perkiraan transaksi e-commerce akan terus mengalami kenaikan.

Platform belanja daring dengan model bisnis business to business (B2B) Ralali.com melirik potensi ini sebagai hal yang positif. Meningkatkan transaksi daring tentunya tidak hanya akan dilakukan oleh konsumen, tapi juga pelaku usaha dan UKM untuk memangkas proses bisnisnya. Mewujudkan hal ini, Ralali.com  menggandeng pusat grosir Asemka dan mendorong 1.300 UKM-nya masuk ke pasar digital.

“Asemka menjadi pilot project Ralali.com untuk program O2O (online to offline) dari Ralali.com. Seperti yang diketahui, pelaku UKM di Asemka mengalami kendala sistem pembayaran yang masih konvensional. Lewat program ini, kami mengedukasi dan memberikan solusi agar digitalisasi tidak menggeser pasar tradisional yang sudah lebih dulu hadir,” ujar Irwan Suryadi, CTO Ralali.com di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Dalam kerja sama ini, Ralali manghadirkan produk finansial Ralali Pay. Produk ini merupakan sistem pembayaran yang menggabungkan beberapa virtual wallet menjadi satu QR Code. Hal ini untuk mempermudah proses pembayaran di pasar. Tidak hanya itu, digitalisasi pasar ini juga menjadi bentuk dukungan Ralali.com dalam rencana pemerintah untuk membentuk masyarakat nontunai.

“Kolaborasi ini juga menghadirkan Ralali Credit UKM Pusat Grosir Asemka. Produk ini mendorong pelaku usaha fokus terhadap penjualan dengan adanya KYC (Know Your Customer) dan rekam digital jual-beli pada Ralali Pay. Catatan ini akan mempermudah pelaku usaha untuk mendapatkan permodalan,kata Alvin Aulia Akbar, SPV Financial Business Ralali.com.

Dengan adanya kolaborasi ini, pihak Pusat Grosir Asemka menargetkan integrasi pasar lewat model bisnis O2O ini bisa meningkatkan omzet penjualan. Selain itu, diharapkan pusat grosir ini mendapatkan exposure lebih luas.

“Proyeksi kami, Pusat Grosir Asemka bisa seperti Alibaba. Di mana pelaku bisnis tradisional dan digital bisa berkolaborasi bersama, memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi,” tutup Sharon.

 

Related

award
SPSAwArDS