Ramai-ramai Bangun Hospitality Indonesia di Asian Games 2018

marketeers article

Asian Games 2018 semakin dekat menyapa masyarakat Indonesia. Masyarakat pun diajak bersatu untuk mendukung Indonesia. Bukan hanya di ajang kompetisi tersebut, tetapi juga dalam memperkenalkan Indonesia.

Seperti pada tulisan sebelumnya, Semangat Indonesia Incorporated makin menguat. Para menteri di Kabinet Kerja satu visi dan misi untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar di Asia. Muaranya, membawa nama Indonesia semakin mendunia.

Berawal dari semangat ini, salah satu yang tengah dibangun adalah budaya keramah-tamahan atau hospitality. Ini penting untuk menjamu para tamu internasional yang akan membawa cerita pengalaman mereka selama di Indonesia.

Di sebuah pelatihan untuk para trainer yang bertajuk Penerapan Dasar-dasar Keramahtamahan (Hospitality) Polri-TNI Menyambut Asian Games 2018 di Philip Kotler Theater Class, Deputy CEO MarkPlus, Inc. Jacky Mussry mengatakan bahwa untuk membangun budaya ini perlu ada ujung tombak. Dan upaya ini seakan sudah menjadi tugas negara, demi mempromosikan Indonesia di mata dunia. Ketika berbicara tugas negara, tidak lepas dari peran TNI dan Polri.

“Indonesia sudah sangat dikenal di mata internasional akan keramahtamahannya. Bahkan pada tahun 2013 Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai Top 10 Friendliest Counteries in the World oleh Lonely Planet,” ujar Jacky Mussry.

Dan yang terbaru, Indonesia menjadi peringkat keenam dalam daftar The World’s Friendliest Countries – as chosen by you menurut roughguides.com. Jika dilihat, keramahtamahan memang masih mendarah daging di masyarakat Indonesia.

“Meski begitu ada beberapa hal yang menjadi tantangan, yakni soal budaya masyarakat Indonesia yang kurang ramah. Misalnya masih ada masyarakat yang buang sampah sembarangan, melaanggar rambu-rambu lalu lintas, dan kebiasaan buruk lainnya. Ini harus dibenahi,” lanjut Jacky.

Hal ini yang harus dijaga. Untuk itu, diharapkan para ujung tombak negara ini harus bisa mengedukasi masyarakat mengenai nilai-nilai dan cara mengimplimentasikan keramahtamahan tersebut, khususnya ketika Asian Games 2018. Keramahtamahan pun perlu diperkuat sebagai identitas negeri. Selanjutnya, semua upaya ini bermuara pada citra baik mengenai masyarakat Indonesia di mata dunia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS