Resep Edho Zell Jadi YouTuber Sukses

marketeers article

Tidak dipungkiri lagi, YouTube menjadi alternatif baru bagi masyarakat ketika ingin menyaksikan sebuah tayangan audio visual. Hal ini ditambah dengan besarnya animo generasi muda untuk tampil sebagai YouTubers. Keinginan ini ditambah dengan nama-nama sukses YouTubers dengan kisah ratusan ribu pelanggan dan profit ribuan dollar.

Salah satu YouTubers Indonesia, Edho Zell, berbagi tips bagaimana menciptakan sebuah konten video yang bisa viral dan shareable. Edho mengingatkan bahwa impresi penonton dalam lima detik pertama amat penting. Setelahnya, yang perlu dilakukan adalah menjelaskan konten video dalam 15 detik.

Terkait durasi, banyak yang mengira bahwa durasi yang panjang dan penuh percakapan bisa membuat banyak orang menonton. Faktanya, salah besar. Durasi yang dibutuhkan dalam sebuah video hanya dalam kisaran 3-5 menit saja.

“Ini sama saja menyuruh orang yang tidak pernah kita kenal sebelumnya untuk investasi waktu selama 5-10 menit, apakah mereka mau? tentu saja tidak. Durasi yang ideal hanya 3-5 menit saja,” ujar Edho di ajang IdeaFest, pekan lalu.

Edho menjelaskan bahwa karakter penonton di YouTube lebih blak-blakan daripada penonton televisi. Jujur adalah resep yang tidak kalah penting, bahkan Edho menggarisbawahi bahwa jujur dalam video itu harus.

“Ada satu kasus video YouTube yang bilang kalau video tersebut diambil dari fitur kamera sebuah merek smartphone. Tapi, pada detik tertentu, ada pantulan kaca memperlihatkan bahwa video diambil dengan kamera profesional. Wah, itu video langsung rame di kolom komentarnya,” tambahnya.

Salah satu kebiasaan jelak yang diamati Edho dari penyedia konten di Indonesia adalah malas mengisi metadata. Menurutnya kebiasaan mengisi kolom deksripsi, judul, dan tags sangat penting. Bahkan, hal tersebut amat menentukan bahwa video yang diungah bisa mudah dicari penonton atau tidak.

Kolom komentar juga menurutnya harus dimanfaatkan, jangan didiamkan begitu saja. Baginya penting memanusiakan kolom komentar dengan membalas pesan dan komentar yang ada di sebuah video.

Terakhir, Edho menegaskan untuk berhenti menggunakan pola pikir yang lama. “Ada sebuah merek dan agensi datang ke saya bawa konsep iklan dengan detil nanti di detik sekian saya harus muncul dengan membawa produk tertentu. Tidak, hal-hal tersebut sudah tidak berlaku lagi untuk konten audio visual di YouTube,” pungkas Edho

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS