Resmi Diluncurkan Presiden Prabowo, BSI Jadi Bank Emas Pertama di Indonesia

Diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, layanan Bank Emas dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi hadir di Indonesia. Hal ini menjadikan BSI sebagai bank pertama pelopor layanan emas di Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari transformasi besar perseroan dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang lebih modern dan inovatif.
Dalam peresmian yang dilakukan di Gade Tower tersebut, Prabowo mengatakan peresmian bank emas menjadi tonggak sejarah. Pemerintah melakukan kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, makmur, dan berdikari.
“Ternyata kekayaan kita besar, potensi besar, karena itu pengelolannya harus lebih cerdas, teliti, hati-hati dan transparan. Hari ini, pertama kali dalam sejarah, Indonesia yang punya cadangan emas nomor 6 di dunia, untuk pertama kalinya memiliki bank emas. Terima kasih pada semua pihak untuk hari ini,” kata Prabowo dalam siaran pers yang diterima Marketeers, Rabu (5/3/2025).
Presiden menegaskan Indonesia adalah negara yang kaya dengan produksi emas yang naik dari 100 ton setahun menjadi 160 ton. Oleh karena itu menurutnya ekosistem emas akan semakin diperkuat dengan hadirnya bank emas.
“Kita perbaiki ekosistem pelayanan karena akan mempercepat tabungan dan meningkatan cadangan emas kita. Hulu hingga hilir emas diproduksi dan disimpan di dalam negeri,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan hadirnya layanan bank emas, menandakan keseriusan pemerintah dalam memperkuat ekosistem, alur pasok dan perdagangan emas nasional.
Dengan demikian membuktikan Indonesia dapat melangkah maju dan makin mandiri. Senada dengan Presiden, menurutnya potensi cadangan emas Indonesia nomor 6 terbesar di dunia setara dengan 2.600 ton.
Namun simpanan emas Indonesia yang berbentuk batangan baru mencapai 201 ton. Oleh kerena itu, perlu dioptimalkan ke depan melalui kehadiran bank emas.
“Artinya kita bisa tingkatkan reserve emas di Indonesia. Dalam lima tahun akan ada peningkatan yang luar biasa,” ujar Erick optismistis.
Erick pun menyebut ada potensi lain yang bisa digarap bank emas. Diperkirakan di masyarakat Indonesia beredar emas sekitar 1.800 ton yang disimpan secara mandiri.
Dengan hadirnya bank emas, pemerintah ingin mengundang masyarakat untuk percaya kepada sistem keuangan yang formal.
“Kita harus meyakinkan masyarakat bahwa ini adalah sistem keuangan yang aman. Layanan-layanan dari bank emas akan memudahkan masyarakat mengalirkan menjadi bagian perdagangan emas nasional,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan terima kasih perseroan kepada pemerintah melalui Kementerian BUMN yang telah memberikan dukungan penuh terhadap hadirnya bullion bank services atau bank emas di Indonesia. BSI, ujar Hery, mengapresiasi kesempatan yang diberikan dan akan menjalankan amanah untuk berperan sebagai pelopor dalam industri ini dengan sebaik-baiknya.
“Ini adalah bagian dari transformasi dan inovasi yang terus dilakukan BSI agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. Pengembangan bisnis bank emas BSI sangat sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang bertujuan untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, khususnya dalam sektor ekosistem emas,” kata Hery.
BACA JUGA: Kantongi Izin OJK, BSI Siap Jalankan Bisnis Bulion
BSI sendiri telah mendapatkan izin resmi pelaksanaan bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu. Izin tersebut menurut Hery mencakup dua kegiatan usaha utama, yaitu Penitipan Emas dan Perdagangan Emas.
Ke depan, BSI juga akan melanjutkan proses perizinan untuk kegiatan usaha lainnya, seperti Pembiayaan Emas dan Penyimpanan Emas. Produk bank emas ini akan melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti Gadai Emas, Cicil Emas, dan BSI Emas Digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.
“Produk bank emas BSI dirancang secara inklusif dan digital, dengan tujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat, baik yang baru memulai investasi maupun yang sudah berpengalaman. Kami menawarkan kesempatan investasi emas mulai dari 0,1 gram, dengan nilai kurang dari Rp 200.000, yang dapat diakses melalui platform digital BYOND by BSI. Dengan demikian, masyarakat dapat berinvestasi kapan saja dan di mana saja, tanpa batasan lokasi dan waktu melalui BYOND by BSI,” tuturnya.
Hery berharap dengan hadirnya layanan ini, bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan. Saat ini omzet bisnis emas di BSI Rp 28,7 triliun.
“Kami juga berharap dapat memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, mengacu data perseroan pembiayaan bisnis emas di BSI tahun 2024 mencapai Rp 12,80 triliun tumbuh 78,17% year on year meliputi gadai emas dan cicil emas.
Bank Emas BSI memiliki tiga keunggulan. Pertama, layanan bank emas syariah pertama di Indonesia.
BACA JUGA: Melesat 22,83%, Laba Bersih BSI Capai Rp 7,01 Triliun
Kedua, BSI Gold memiliki tingkat karatase 99,99% dan Sertifikat MUI. Ketiga, emas BSI bisa diakses di jaringan BSI Agen yang berjumlah lebih dari 100.000 di seluruh Indonesia, ataupun melalui BYOND by BSI.
Hery juga optimistis kehadiran BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia akan menjadi new game changer untuk memberikan diversifikasi instrumen investasi syariah yang aman, mudah dan bisa diakses kapanpun di mana pun. Hal ini didasari total omzet bisnis emas BSI saat ini Rp 28,7 triliun dengan potensi volume transaksi setara 250 ton selama kurun waktu lima tahun ke depan.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat peranan BSI untuk menghadirkan one stop solution layanan syariah dan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian dan pendalaman sektor keuangan syariah,” tutur Hery.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap bisa kunjungi www.bankbsi.co.id dan official instagram account @LifeWithBSI @BankSyariahIndonesia
Editor: Ranto Rajagukguk