Restoran Mi Lanzhou Asal China Segera Ekspansi Pasar ASEAN

marketeers article
Mi Lanzhou

Pemerintah China bersama para pebisnis restoran Mi -Lanzhou Beef Noodles di kota Lanzhou, Provinsi Gansu, China tengah membangun rencana ekspansi besar-besaran. Upaya ini dilakukan seiring dengan misi mereka untuk menjadikan brand Lanzhou Beef Noodles sekelas KFC atau McDonald’s yang telah mendunia.

“Kami akan terus memperkenalkan Lanzhou Beef Noodles dan berekspansi ke seluruh dunia. Lanzhou Beef Noodles ini adalah culture brand bagi masyarakat Lanzhou,” jelas Su Yong, Director of International Communication Office of Lanzhou the CPC.

Sampai saat ini, Lanzhou Beef Noodles telah hadir di 40 negara di dunia, kecuali negara-negara di Asia Tenggara dengan lebih dari 1200 restoran. Penetrasi ini akan semakin diperluas seiring semakin terbukanya China untuk dunia internasional. Seperti yang kita tahu, China sempat menutup diri dari dunia luar.

Sebab itu, meski Lanzhou Beef Noodles telah memiliki sejarah lebih dari 100 tahun, namun baru beberapa tahun terakhir penetrasinya terlihat masif.

“Untuk berpenetrasi di Asia Tenggara, kami masih terkendala oleh kebiasaan masyarakat di sana yang lebih banyak makan nasi ketimbang mi. Sup hangat pun kami rasa kurang populer. Selain itu, keterbatasan kami soal modal dan skill dalam membuat Lanzhou Beef Noodles di wilayah ini,” ujar Ma Jun, Group General Manager Oriental Palace Halal Food Group co., LtD.

Group Oriental Palace Halal sendiri sampai saat ini tengah mengedukasi 11 negara, seperti jepang, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, dan yang lainnya mengenai Lanzhou Beef Noodles. “Pada 2019, kami akan agresif untuk masuk ke pasar ASEAN. Kami berencana membuka 1000 restoran di seluruh dunia,” lanjut Ma Jun.

Soal investasi, untuk membuka satu restoran Lanzhou Beef Noodles di Lanzhou, perusahaan ini harus mengeluarkan kocek sebesar 1 juta yuan atau sekitar Rp 2 miliar. Sementara di luar Lanzhou, seperti di Beijing, Shanghai, Guangzhou dan yang lainnya, membutuhkan investasi sebesar 1,3 juta Yuan atau sekitar Rp 2,7 miliar. Tentu untuk keluar China akan membutuhkan investasi yang lebih besar lagi.

“Biasanya, kami bisa mencapai break even point atau balik modal hanya dalam dua tahun. Pasar Lanzhou Beef Noodles ini sangat potensial bagi kami,” tutup Ma Jun.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS