Revolusi Mental, Making Indonesia WOW!

marketeers article

Revolusi Mental sudah lama digaungkan oleh Joko Widodo semenjak masa kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Untuk menuju ke sana, Indonesia harus memiliki nilai-nilai baru yang harus dihidupi agar tercipta perubahan dan kemajuan. Hal ini disampaikan oleh CEO dan Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya dalam dialog Indonesia WOW! bertajuk “Revolusi Mental, Making Indonesia WOW!” di studio RRI Pro 3, Jakarta, Sabtu (17/1/2015).

Sedikit kilas balik, Hermawan menceritakan gagasan Revolusi Mental dari Jokowi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh tim Pokja di bawah kepemimpinan Profesor Paulus Wirutomo. Tim Pokja yang beranggotakan enam relawan ini kemudian mengumpulkan opini dari 300 wakil masyarakat. Salah tempat focus group discussion (FGD) adalah kantor MarkPlus, Jakarta.

Dari pengumumpulan opini dari 300 wakil masyarakat tersebut, tim Pokja merumuskan nilai-nilai baru – seperti halnya yang dimaksud Jokowi dalam menggerakkan Revolusi Mental. Nilai-nilai baru ini diberlakukan untuk lima tahun mendatang. “Mosok, kita kalah dengan Korea. Korea sudah berhasil membebaskan diri dari masa lalu. Sebab itu, Indonesia harus memiliki nilai baru menuju Indonesia WOW!” kata Hermawan.

Nilai-nilai tersebut kemudian dijabarkan menjadi tiga dimensi besar, enam nilai, dan delapan belas elemen. Tiga dimensi besar tersebut mengacu pda Tri Sakti sejak dicanangkan Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Masing-masing dimensi dijabarkan lagi dalam dua sistem nilai.

Nilai untuk dimensi politik, antara lain dapat dipercaya (trustworthiness) dan kewargaan (citizenship). Dua nilai untuk dimensi ekonomi adalah mandiri (independency) dan kreatif (creativity). Dan, dua nilai untuk dimensi  budaya adalah saling menghargai (mutual respect) dan gotong royong (collaboration).

Hermawan menambahkan, untuk setiap nilai tersebut akan dilihat dari dua sisi, yakni atribut vertikal yang dilakukan oleh pemerintah dan atribut horizontal yang dilakukan oleh masyarakat. Intinya, nilai-nilai baru ini dihidupi oleh kedua pihak atau butuh kolaborasi antara pemerintah dan rakyat.

“Untuk nilai dapat dipercaya, misalnya, pemerintah harus membuat regulasi agar para birokrat ini memang bisa bekerja dengan bisa dipercaya, jujur, transparan, serta bersih. Kemudian, dari sisi masyarakat juga ada gerakan untuk membangun nilai tersebut di lingkungannya sendiri,” kata Hermawan.

*Simak kupasan mendalam dalam edisi khusus “Revolusi Mental” di Majalah Marketeers edisi Februari 2015 mendatang dan serial Dialog Indonesia WOW! di RRI Pro 3 dan Marketeers Radio setiap Sabtu pukul 12.00 – 13.00 WIB. 

Related

award
SPSAwArDS