Rilis Fitur AI Baru, Google Lindungi Pengguna Chrome dari Situs Berbahaya

Google kembali memperkuat sistem keamanannya dengan meluncurkan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terbaru untuk melindungi pengguna Chrome dari berbagai bentuk penipuan online. Fitur ini memanfaatkan Gemini Nano, yang merupakan large language model (LLM) bekerja langsung di perangkat pengguna, untuk mendeteksi situs berbahaya secara real-time.
Lewat teknologi tersebut, pengguna yang mengaktifkan Enhanced Protection Mode di Chrome bakal mendapat perlindungan ekstra. Mode ini menawarkan perlindungan dua kali lebih kuat dari mode standar, khususnya terhadap upaya phishing dan ancaman siber lainnya.
Dengan dukungan Gemini Nano, pengguna juga akan dilindungi dari situs penipuan yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Pendekatan on-device memungkinkan sistem untuk memberikan peringatan secara langsung ketika pengguna mengakses situs mencurigakan.
BACA JUGA: Google Maps Kini Bisa Simpan Lokasi dari Screenshot
“Gemini Nano mampu memahami dan menganalisis struktur kompleks dari situs web, sehingga sangat efektif dalam menghadapi berbagai taktik penipuan baru,” demikian tulis Google dalam laman resminya, dikutip Senin (12/5/2025).
Tak hanya di desktop, Google juga memperluas perlindungan ini ke perangkat Android. Chrome versi Android akan menampilkan peringatan begitu ada notifikasi dari situs web yang terindikasi berbahaya, spam, atau menyesatkan.
Notifikasi yang dicurigai sebagai upaya penipuan akan langsung ditandai, dan pengguna diberi pilihan untuk berhenti berlangganan atau tetap melihat kontennya. Jika pengguna merasa sistem salah dalam memberi peringatan, mereka tetap bisa mengatur agar notifikasi dari situs tersebut diizinkan di kemudian hari.
BACA JUGA: WhatsApp Bakal Rilis Fitur Add Yours untuk Status
Sebagai tambahan, Google mengungkapkan bahwa mereka juga telah menerapkan teknologi AI untuk menyaring hasil pencarian dari situs-situs penipuan. Setiap hari, sistem ini membantu memblokir ratusan juta konten yang mengandung unsur penipuan, dengan efektivitas hingga 20 kali lebih baik dibanding sebelumnya.
Salah satu bentuk penipuan yang berhasil ditekan adalah modus pelaku yang menyamar sebagai agen layanan pelanggan maskapai penerbangan. Modus ini kerap menjebak pengguna yang sedang mencari bantuan melalui Google Search. Berkat sistem AI, Google mengklaim berhasil mengurangi penipuan serupa hingga lebih dari 80%.
Editor: Tri Kurnia Yunianto