Rilis Kampanye Marketing Baru, PermataBank Incar Segmen Consuming Class

marketeers article

Umumnya dunia perbankan di Indonesia membagi segmentasi nasabahnya menjadi dua bagian, yaitu nasabah prioritas dan nasabah non prioritas. Namun, hal itu tidak berlaku bagi PermataBank. Bank yang sahamnya dimiliki oleh Standard Chartered dan Astra International ini membagi nasabahnya menjadi tiga bagian. Yaitu nasabah yang memiliki dana di bawah Rp 100 juta, nasabah preferred yang memiliki dana Rp 100 juta-Rp 500 juta, dan nasabah prioritas yang memiliki dana di atas Rp 500 juta.

“Kami membagi menjadi tiga segmentasi karena ada peluang besar. Mayoritas penduduk di Indonesia adalah yang berada di tengah, yaitu yang memiliki dana Rp 100-Rp 500 juta. Kami menyebutnya dengan istilah consuming class,” kata Ivy Widjaja, Head of Customer Segmentation & Marketing PermataBank.

Selain kepemilikan uang dalam rentang itu, consuming class juga memiliki ciri lain. Yaitu berorientasi pada keluarga. “63% responden menyebutkan, kebutuhan keluarga lebih penting daripada dirinya sendiri. Meski biaya les mahal, tapi mereka tetap berusaha agar anaknya bisa mendapatkan pengetahuan,” katanya.

Dalam urusan belanja, consuming class ini pun lebih teliti dan memerhatikan kualitas. “Selain itu, mereka juga familiar dengan digital. Mereka bekerja keras lebih dari 46 jam dalam seminggu,” kata Ivy.

Melihat besarnya peluang di segmen ini, PermataBank pun merilis kampanye marketing bertajuk 100 juta mimpi. Konten marketing ini berbentuk video pendek dalam sepuluh episode. “Kami menyebutnya dalam format Instagram micro series. Kami juga akan merilis pada YouTube, media cetak, website, dan lainnya,” kata Ivy.

Dengan kampanye ini, PermataBank pun berharap bisa menjaring nasabah baru pada segmen consuming class. Ivy menyebutkan bahwa pertumbuhan segmen nasabah ini mencapai 20% pada tahun lalu. “Dengan adanya kampanye ini, kami berharap nasabah baru di segmen consuming class bisa tumbuh 30% pada tahun ini,” katanya.

Related

award
SPSAwArDS