Riset: Kematian Akibat TB Telan Biaya Hingga US$ 17,8 Miliar

marketeers article
Close up of unknown female doctor showing an ampule with Tuberculosis word

Laporan terbaru  The Economist Intelligence Unit (EIU) menyatakan meningkatnya ancaman Tuberkulosis Resisten Obat (DR-TB) . Secara global, DR-TB di Indonesia merupakan penyumbang utama kematian akibat resistensi terhadap antimikroba. Laporan tersebut mengatakan bahwa kerugian atas kematian yang disebabkan penyakit ini sedikitnya menelan biaya ekonomi global hingga US$ 17,8 miliar.

Angka ini mewakili hilangnya produk domestik bruto di masa depan dalam hal paritas daya beli. Dicatat dari laporan kesehatan global pada tahun 2017, terdapat 230 ribu orang meninggal di dunia akibat terinfeksi DR-TB. Selain itu, EIU mencatat dalam satu tahun setidaknya DR-TB menyebabkan kerugian hingga US$ 3 miliar dalam daya beli karena meningkatnya tingkat absen kerja karyawan akibat DR-TB.

Tingginya biaya ekonomi global akan kasus penyakit ini mendorong Johnson&Johnson menyalakan alarm atas perlunya aksi global guna mengurangi epidemi TB secara global. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-3 negara dengan jumlah kasus TB umum dan ke-7 untuk kasus DR-TB menurut WHO Global Report 2018.

“Laporan EIU tersebut selayaknya meningkatkan kekhawatiran terhadap DR-TB. Jika penyakit ini terus dibiarkan tidak terkendali, kerusakan pada kehidupan manusia dan perekonomian dapat sangat merugikan,” ujar Jaak Peeters, Global Head Johnson & Johnson Global Public Health.

Lakish Hatalkan, Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia mengatakan perusahaan produk pelengkap kesehatan ini berusaha untuk ikut berperan aktif lewat inisiatif “End TB”.

“Dengan kerja sama yang kami lakukan dengan pemerintah Indonesia, kami telah terlibat dalam kemitraan publik-swasta dengan Komite Tb Nasional dan organisasi profesi kesehatan sejak tahun 2015. Kami percaya, kontribusi dari industri sangat penting dan akan memainkan peran penting dalam upaya pengakiran TB di Indonesia,” tutup Lakish.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS