Riset OCBC: 39% Masyarakat Indonesia Menabung demi Lifestyle

marketeers article
Sumber: 123RF

Gaya hidup konsumtif terus menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan generasi muda Indonesia. Hal ini tampak dalam hasil riset OCBC Financial Fitness Index yang menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia kini cenderung mengalokasikan anggaran mereka untuk memenuhi keinginan materialistik.

Salah satu temuan dari riset OCBC Financial Fitness Index menunjukkan 39% konsumen Indonesia menabung untuk memenuhi kebutuhan lifestyle, seperti barang mewah, hobi mahal, dan traveling. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas dalam pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia, terutama dalam hal pengeluaran materialistik.

BACA JUGA: Vilo Dapat Pendanaan dari OCBC Ventura, Fokus Ekspansi Nasional

Berdasarkan data yang diungkapkan dalam riset, aktivitas traveling menempati urutan teratas dalam kategori pengeluaran masyarakat. Disusul oleh pengeluaran untuk gadget mahal atau terbaru, yang mencapai 12%, serta kendaraan mewah atau antik sebesar 9%. 

Produk teknologi dan otomotif terbukti menjadi pilihan utama banyak konsumen, sementara barang branded dan perhiasan mewah juga memegang peranan penting dalam pola konsumsi masyarakat. Riset OCBC  ini juga menyoroti fenomena Fear of Missing Out (FOMO) yang masih kuat di kalangan generasi muda. 

Sebanyak 80% masyarakat berusia 25-29 tahun yang masih lajang mengaku menghabiskan uang untuk menyesuaikan dengan gaya hidup teman-teman mereka. Angka ini meningkat dari 72% pada tahun 2023, menandakan bahwa tekanan sosial masih menjadi faktor utama dalam keputusan keuangan generasi tersebut.

BACA JUGA: OCBC Kembali Gelar Premium Music Experience, Ada David Foster hingga Jessie J

Sementara itu, untuk mereka yang sudah menikah di rentang usia yang sama, pengeluaran untuk gaya hidup juga mengalami kenaikan, meskipun lebih moderat. Tanggung jawab keluarga tampaknya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pengeluaran mereka, namun tidak menghilangkan keinginan untuk tetap mengikuti tren gaya hidup.

Bahkan, kelompok usia 30-35 tahun yang lebih matang pun menunjukkan peningkatan pengeluaran, yang memperlihatkan bahwa prioritas terhadap gaya hidup tidak menurun meskipun telah memasuki usia lebih matang. Secara keseluruhan, riset OCBC ini mengungkapkan perubahan sikap masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup dan konsumsi. 

Banyak yang makin sadar akan pentingnya memiliki barang mewah dan mengikuti tren gaya hidup, meskipun sering kali hal ini berdampak pada kesehatan finansial jangka panjang. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang literasi keuangan dan pemanfaatan produk serta layanan perbankan secara optimal, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak. 

Dengan memahami baik itu produk maupun layanan perbankan, maka manfaat yang diperoleh bisa maksimal.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS