Saham Boeing Anjlok Pasca Perlambat Produksi 737 Max

marketeers article
SINGAPORE FEBRUARY 9: Various Boeing aircraft models on display, including 737-8 Max, 787 dreamliner, at Singapore Airshow February 9, 2014 in Singapore

Boeing mengumumkan mereka akan fokus memperbaiki kekurangan yang ada pada produksi pesawat 737 Max. Perbaikan tersebut berpengaruh pada perlambatan pembuatan pesawat secara keseluruhan. Keputusan itu diambil setelah dua kecelakaan terjadi dalam enam bulan terakhir.

Perusahaan mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Namun, pernyataan mereka itu justru membuat saham Boeing turun hampir menyentuh 4%, Senin lalu. Para investor memperkirakan bahwa pengumuman terakhir dari Boeing memastikan produksi pesanan pesawat dari seluruh dunia akan mengalami keterlambatan.

“Kami kini tahu kecelakaan Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302 saling berkaitan. Hal tersebut disebabkan oleh aktivasi fungsi MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) yang salah. Kami telah memutuskan untuk saat ini akan memperlambat produksi dari 52 pesawat per bulan menjadi empat, di mulai pertengahan April,” jelas pihak Boeing, Jumat (05/04/19).

Dilansir CNBC, Senin lalu, American Airlines juga mengumumkan pembatalan pembelian lima ribu pesawat tambahan. Hal tersebut tampaknya akan terus mempengaruhi nilai saham dari Boeing. Kemunduran itu diperkirakan cukup lama hingga sembilan bulan ke depan.

Pesanan yang diterima Boeing saat ini masih mencapai lebih dari lima ribu pesawat. Pasalnya, sejumlah pelanggan terikat perjanjian yang sulit untuk dibatalkan. Awal tahun 2019, saham Boeing diketahui naik hingga 21% sampai Jumat lalu dan diperdagangkan hampir US$ 377 per saham.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS